Mohon tunggu...
Adhi Nugroho
Adhi Nugroho Mohon Tunggu... Penulis - Blogger | Author | Analyst

Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Kisah Inspiratif dari Balik Detik-detik Kemerdekaan

9 April 2023   23:23 Diperbarui: 10 April 2023   00:16 1725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salman Khan, pendiri Khan Academy, organisasi non-profit yang bercita-cita menyediakan pendidikan gratis kepada seluruh orang di dunia (sumber: globo.com).

 

Akhirnya Rampung Juga

“Bismillah. Sudah rampung. Ayo, segera diketik!’

Akhirnya, pikir Sayuti Melik. Jam dinding menunjukkan pukul setengah tiga pagi.

Tanpa menunggu aba-aba berikutnya, Sayuti Melik langsung mengambil naskah yang ditulis tangan oleh Soekarno. Memperhatikan dengan seksama kata demi kata. Supaya tidak salah ketik saat menyalin nanti.

Teks proklamasi kemerdekaan terbilang singkat. Hanya dua paragraf. Paragraf pertama berisi pernyataan kemerdekaan. Paragraf kedua berisi sikap dan apa yang akan dilakukan bangsa Indonesia setelah menyatakan kemerdekaannya.

Meskipun hanya dua paragraf, naskah proklamasi punya peran yang sangat penting bagi sejarah bangsa Indonesia. Tonggak baru perjuangan Indonesia dimulai usai naskah proklamasi kemerdekaan dibacakan. Ibarat pintu gerbang yang memisahkan antara zaman penjajahan dengan era kemerdekaan.

Tepat pukul tiga dini hari. Akhirnya rampung juga. Tapi, semburan hormon dopamin belum terasa. Sebab tantangan berikutnya sudah menanti di depan mata.

Tantangan itu berupa menentukan jawaban atas pertanyaan semua orang. Di mana naskah proklamasi akan dibacakan?

Sukarni dan golongan pemuda menginginkan agar naskah proklamasi dibacakan di Lapangan Ikada. Agar rakyat Jakarta bisa berkumpul mendengarkan pengumuman mahapenting itu.

Tapi Soekarno menolak. Pria yang kelak diangkat menjadi Presiden pertama itu khawatir dengan potensi gangguan, gesekan, dan keamanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun