Mohon tunggu...
Adhi Nugroho
Adhi Nugroho Mohon Tunggu... Penulis - Blogger | Author | Analyst

Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Kisah Inspiratif dari Balik Detik-detik Kemerdekaan

9 April 2023   23:23 Diperbarui: 10 April 2023   00:16 1725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salman Khan, pendiri Khan Academy, organisasi non-profit yang bercita-cita menyediakan pendidikan gratis kepada seluruh orang di dunia (sumber: globo.com).

Sejak 2006, ia mulai rajin mengunggah video pembelajarannya lewat YouTube. Ia bercita-cita memberikan pendidikan gratis kepada setiap orang di mana saja. Saat ini, kanalnya punya jumlah subscriber tidak kurang dari 7,8 juta.

Berkat kontribusinya di dunia pendidikan, Khan bahkan memperoleh hibah senilai 3,5 juta dolar AS dari Google serta Bill and Melinda Gates Foundation pada September 2010.

Pertanyaannya, apakah ketika pertama kali mengunggah video ke kanal YouTube-nya, Salman Khan sudah menganggap dirinya sempurna sehingga siap menjadi YouTuber?

Saya pastikan tidak. Sebab mengejar kesempurnaan itu adalah sebuah proses kontinu yang mesti dilakoni anak-cucu Adam sepanjang hayatnya. Akan selalu ada ruang perbaikan sepanjang proses itu dilakukan. Jika menunggu kata siap, Khan Academy pasti gagal berdiri.

Salman Khan, pendiri Khan Academy, organisasi non-profit yang bercita-cita menyediakan pendidikan gratis kepada seluruh orang di dunia (sumber: globo.com).
Salman Khan, pendiri Khan Academy, organisasi non-profit yang bercita-cita menyediakan pendidikan gratis kepada seluruh orang di dunia (sumber: globo.com).

Salam halnya dengan proses kemerdekaan Indonesia. Jika menunggu kata siap, rasanya bangsa kita tidak akan merdeka pada 17 Agustus 1945.

Buktinya, setelah mendeklarasikan diri sebagai bangsa yang merdeka, peperangan masih terjadi di sejumlah wilayah di Nusantara. Rentetan penolakan dari berbagai negara terus berdatangan. Persatuan dan kesatuan bangsa terus dirongrong, bahkan oleh bangsa sendiri.

Belanda saja baru mengakui kemerdekaan Indonesia pada 2 November 1949. Empat tahun lebih setelah Indonesia merdeka. Tepatnya pada gelaran Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag.

Tapi, komitmen bangsa Indonesia menyatakan diri sebagai bangsa yang merdeka itulah yang terus dipertahankan hingga kini. Itulah pijakan awal mengisi hari-hari kemerdekaan. Itulah buah dari peluang atau kesempatan yang diambil bangsa Indonesia tatkala Jepang menyerah kepada sekutu.

Jadi, selama peluang atau tawaran itu dirasa baik bagi Anda, katakan saja iya. Jangan menampik atau menolak. Bisa jadi itu cara Tuhan mengangkat derajat Anda supaya menjadi manusia yang lebih baik dan berguna.

Sepakat? [Adhi]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun