Penerimaan negara ini dapat digunakan untuk pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Seperti pembangunan infrastruktur yang kini sedang menjadi prioritas utama. Sebagai contoh, anggaran sebesar Rp2 triliun mampu digunakan untuk membangun Bandar Udara Internasional Jawa Barat di Kertajati yang baru diresmikan bulan Juni 2018 lalu.
Artinya, dengan tambahan sumber penerimaan negara yang berasal dari cukai likuid vape, pemerintah memiliki ruang gerak yang lebih longgar untuk memastikan berjalannya pembangunan ekonomi demi kemajuan rakyat Indonesia.
![Peran Dirjen Bea dan Cukai pasca diterbitkannya regulasi cukai likuid vape | Sumber gambar : beacukai.go.id (diolah dan disajikan kembali dalam bentuk infografis).](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/08/28/slide5-jpg-5b85631d12ae945709137033.jpg?t=o&v=555)
Akhir kata, sudah sepantasnya kita patut mengapresiasi dan mendukung upaya DJBC untuk mewujudkan Indonesia makin baik.
***
Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis Esai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai 2018 serta berhasil meraih Juara 1. Artikel ini juga ditayangkan dalam blog pribadi penulis.
![Pengumuman pemenang lomba menulis esai Dirjen Bea dan Cukai 2018 | Sumber gambar : instagram Dirjen Bea dan Cukai](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/08/28/slide6-5b85637a43322f584d379772.jpg?t=o&v=555)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI