Jika memang benar bukan Jessica yang menaruh racun sianida ke dalam minuman Wayan Mirna, lantas untuk apa dia melakukan perpindahan paper bag itu? saya berfikir dia melakukan perpindahan itu memang untuk "best moment" demi melancarkan aksinya menaruh racun pada kopi Vietnam yang di pesan Wayan Mirna, agar tidak terlihat di kamera pengawas CCTV karena terhalang paper bag.
- reaksi sikap Jessica ketika Wayan Mirna kejang-kejang
Sewajarnya jika memang Jessica adalah teman dari Wayan Mirna, seharusnya dia panik dan cemas saat Wayan Mirna mengalami kejang-kejang beberapa saat setelah meminum kopi Vietnam, namun disini saya melihat tingkah Jessica malah terkesan cuek, tidak peduli seperti tidak mengenal Wayan Mirna. Dia terlihat berdiri menjauh saat Wayan Mirna kejang-kejang, dia juga nampak menggaruk tangannya sambil berdiri. Dia tidak terlihat panik malah terkesan tenang dan kalem ketika melihat kondisi Wayan Mirna sudah tak sadarkan diri. Dia mulai agak peduli saat Wayan Mirna ditandu menggunakan kursi roda untuk dibawa ke klinik yang berada di Grand Indonesia dengan ikut mengangkat Wayan Mirna ke atas kursi roda. Saya berfikir aksi itu dilakukannya hanya agar tidak terlalu terlihat mecurigakan, disaat yang lain panik dan cemas untuk menolong Wayan Mirna.
2. Hasil lab otopsi Wayan Mirna
Hasil otopsi pada jasad Wayan mirna yaitu ditemukannya kandungan zat sianida di lambung. Meskipun belum tentu menjadi penyebab meninggalnya Wayan Mirna karena zat tersebut, namun semakin menjelaskan rumor yang beredar jika memang benar Wayan Mirna meminum zat sianida tersebut. Dan terakhir kali Wayan Mirna minum yaitu di Cafe Olivier dimana dia meminum kopi Vietnam yang di belikan Jessica.
3. Sikap Jessica selama persidangan
Disini pembawaan sikap Jessica yang begitu tenang dan kalem saat menjalani sidang, seolah dia yakin bukan dia lah pelakunya. Namun bagi saya yang awam dalam membaca sikap seseorang karena saya bukan seorang psikiater atau psikolog, saya justru melihat sikap Jessica seperti sikap seorang psikopat murni. Seorang psikopat murni, dia akan begitu tenang menghadapi keadaan seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Apa yang dilakukannya seolah hal yang biasa, tidak adanya penyesalan ketika melakukan sesuatu yang bersifat mencelakai orang lain, dan itu ditunjukan Jessica ketika menjalani persidangan dan pada saat kejadian di Cafe Olivier.
Kenapa Hani tidak mengalami hal yang sama seperti Wayan Mirna?
Hal ini pasti menjadi pemikiran bagi orang-orang yang penasaran dengan kasus ini, kenapa Wayan Mirna bisa meninggal setelah meminum kopi Vietnam sedangkan Hani sahabatnya tidak meninggal? Perlu diketahui oleh semua, Hani hanya mencicipi kopi tersebut sedangkan Wayan Mirna meminumnya. Jelas berbeda bukan?
Hani hanya mencicipi sampai mulut untuk mengetahui seperti apa rasa kopi yang dikeluhkan Wayan Mirna, tidak sampai menelannya. Dia juga sangat hati-hati ketika akan meminumnya seperti yang dijelaskannya di persidangan, karena dia merasa janggal dengan bau kopi tersebut yang ternyata tidak berbau kopi seperti minuman kopi pada umumnya. Ketika dia mencicipi kopi yang diminum Wayan Mirna dia merasakan rasa pahit, pedas dan panas pada lidahnya.Â
Sedangkan yang terjadi pada Wayan Mirna, dia meminumnya. Antara mencicipi dan minum pasti berbeda kadar dosis yang masuk kedalam tubuh masing-masing. Hal ini jelas kenapa Hani tidak tewas setelah mencicipi "kopi maut" tersebut.Â