Interaksi Pada Kehidupan SosialÂ
DEFINISI INTERAKSI SOSIAL SUMBER: ROBERT M.Z. LAWANG
Proses ketika orang-orang yang berkomunikasi saling pengaruh memengaruhi dalam pikiran dan tindakan.
Konsep Utama dalam Teori Robert M.Z. Lawang:
1. Tindakan Sosial (Social Action)
Tindakan sosial adalah tindakan individu yang memiliki makna subjektif dan diarahkan kepada orang lain. Artinya, tindakan ini mempertimbangkan reaksi atau respons dari orang lain.
Tindakan sosial tidak hanya berbasis pada kepentingan pribadi, tetapi juga pada norma, nilai, atau struktur sosial yang ada di masyarakat.
2. Motivasi dalam Tindakan Sosial
Menurut Lawang, motivasi adalah salah satu aspek penting dalam memahami tindakan sosial. Ia menjelaskan bahwa motivasi individu dalam bertindak dipengaruhi oleh:
Nilai-nilai budaya: Norma yang diinternalisasi oleh individu.
onsep Utama dalam Teori Robert M.Z. Lawang:
1. Tindakan Sosial (Social Action)
Tindakan sosial adalah tindakan individu yang memiliki makna subjektif dan diarahkan kepada orang lain. Artinya, tindakan ini mempertimbangkan reaksi atau respons dari orang lain.
Tindakan sosial tidak hanya berbasis pada kepentingan pribadi, tetapi juga pada norma, nilai, atau struktur sosial yang ada di masyarakat.
2. Motivasi dalam Tindakan Sosial
Menurut Lawang, motivasi adalah salah satu aspek penting dalam memahami tindakan sosial. Ia menjelaskan bahwa motivasi individu dalam bertindak dipengaruhi oleh:
Nilai-nilai budaya: Norma yang diinternalisasi oleh individu.
Pengaruh struktur sosial: Hubungan dengan sistem sosial yang memengaruhi pilihan tindakan individu.
3. Tipologi Tindakan Sosial
Lawang mengacu pada empat tipe tindakan sosial yang juga didefinisikan oleh Weber, yaitu:
Tindakan rasional instrumental: Bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu dengan cara yang efisien.
Tindakan rasional berorientasi nilai: Didasarkan pada keyakinan atau nilai tertentu, tanpa terlalu memperhatikan hasilnya.
Tindakan tradisional: Dilakukan karena kebiasaan atau adat istiadat.
Tindakan afektif: Dipengaruhi oleh emosi atau perasaan.
4. Struktur dan Agensi
Dalam pemikiran Lawang, tindakan individu tidak terlepas dari struktur sosial, tetapi individu juga memiliki kemampuan (agensi) untuk memengaruhi atau mengubah struktur tersebut.
DEFINISI INTERAKSI SOSIAL SUMBER: NURANI SOYOMUKTI
Aksi dan reaksi dalam hubungan dinamis antar-manusia dan kelompok yang memungkinkan orang mendapatkan pengetahuan dan mengubah sikapnya.
DEFINISI INTERAKSI SOSIAL SUMBER:
SOERJONO SOEKANTO
Berbagai hubungan sosial dinamis yang menyangkut hubungan antara perorangan, antarkelompok manusia, maupun antara orang per orang dan kelompok manusia
Jenis kontak sosial menurut Soerjono Soekanto;
1. Berdasarkan Cara Terjadinya
Kontak Sosial Primer (Langsung):
Terjadi ketika ada hubungan langsung antara individu tanpa perantara. Biasanya melibatkan interaksi fisik atau tatap muka, seperti berjabat tangan, berbicara langsung, atau berkomunikasi secara lisan.
Contoh: Guru mengajar siswa di kelas.
Kontak Sosial Sekunder (Tidak Langsung):
Terjadi melalui perantara, baik berupa orang lain maupun media komunikasi.
Kontak sekunder langsung: menggunakan alat komunikasi, seperti telepon atau media sosial.
Contoh: Mengirim pesan melalui WhatsApp.
Kontak sekunder tidak langsung: menggunakan perantara manusia.
Contoh: Seseorang menitipkan pesan kepada teman untuk disampaikan ke orang lain.
2. Berdasarkan Sifatnya
Kontak Sosial Positif:
Bertujuan untuk menjalin kerja sama atau mempererat hubungan.
Contoh: Negosiasi antara dua perusahaan untuk kolaborasi bisnis.
Kontak Sosial Negatif:
Bertujuan untuk menimbulkan konflik atau perselisihan.
Contoh: Saling ejek antara dua kelompok remaja.
3. Berdasarkan Formalitasnya
Kontak Sosial Formal:
Diatur oleh aturan atau norma tertentu yang berlaku dalam masyarakat atau institusi.
Contoh: Rapat kerja dalam perusahaan.
Kontak Sosial Informal:
Tidak terikat oleh aturan atau norma tertentu.
Contoh: Obrolan santai antara teman di warung kopi.
Otoritas dalam kontak sosial menurut max weber:
1. Otoritas Tradisional (Traditional Authority)
Otoritas ini didasarkan pada kepercayaan terhadap tradisi atau kebiasaan yang telah berlangsung lama.
Dalam kontak sosial, otoritas tradisional sering terlihat dalam masyarakat yang menghormati adat, kebiasaan, atau pemimpin yang dianggap sebagai pewaris tradisi.
Contoh: Seorang kepala adat yang dihormati karena posisinya diwariskan turun-temurun.
2. Otoritas Karismatik (Charismatic Authority)
Otoritas ini berasal dari kepercayaan terhadap kualitas luar biasa atau karisma seseorang.
Dalam kontak sosial, individu yang memiliki otoritas karismatik mampu memengaruhi orang lain melalui pesona, visi, atau kepribadian mereka yang kuat.
Contoh: Pemimpin gerakan sosial yang diikuti karena dianggap memiliki kemampuan atau visi yang luar biasa.
3. Otoritas Rasional-Legal (Rational-Legal Authority)
Otoritas ini didasarkan pada sistem hukum atau aturan yang rasional dan disepakati.
Dalam kontak sosial, otoritas ini muncul dari posisi atau jabatan seseorang dalam sebuah institusi formal.
Contoh: Seorang hakim yang dihormati karena kedudukannya dalam sistem hukum.
Relevansi Otoritas dalam Kontak Sosial
Dalam kontak sosial, jenis otoritas yang dimiliki seseorang memengaruhi cara orang lain merespons tindakan atau perintahnya.
Dalam otoritas tradisional, kontak sosial seringkali bersifat hierarkis dan berdasarkan adat.
Dalam otoritas karismatik, kontak sosial cenderung bersifat personal dan emosional.
Dalam otoritas rasional-legal, kontak sosial terstruktur oleh aturan formal dan prosedur yang berlaku.
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL
IMITASI [PENIRUAN]
Mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Orang yang satu mengikuti sesuatu di luar dirinya.
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA
INTERAKSI SOSIAL
SUGESTI
Suatu proses ketika seorang individu menerima suatu cara pandang atau pedoman tingkah laku dari orang Iain tanpa kritik terlebih dahulu.
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL
IDENTIFIKASI
Kecenderungan atau keinginan dalam diri sendiri untuk menjadi sama dengan pihak Iain, termasuk tingkah laku serupa dengan objek, mulai fisik hingga tingkah laku.
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL
SIMPATI
Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, tetapi berdasarkan penilaian perasaan. Keinginan untuk mengerti dan ingin bekerja sama dengan orang Iain.
RAGAM SUGESTI
SUMBER: SOERJONO
1 . SUGESTI KARENA HAMBATAN BERPIKIR
SUGESTI KARENA PIKIRAN TERPECAHPECAH (DISOSIASI)
SUGESTI KARENA OTORITAS ATAU
PRESTISE
4. SUGESTI KARENA MAYORITAS
Hambatan Interaksi Pada Kehidupan Sosial
Namun, terdapat pula hambatanhambatan yang dapat mengganggu proses interaksi sosial, antara lain:
Perasaan Takut Berkomunikasi: Ketakutan atau kecemasan dalam berkomunikasi
dengan individu atau kelompok Iain dapat menghambat interaksi sosial.
Adanya Konflik Pribadi: Perbedaan tujuan, impian, atau kepentingan antara individu dapat menyebabkan konflik yang menghambat interaksi sosial.
Mengatasi hambatan Interaksi Pada
Kehidupan Sosial
Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, beberapa solusi yang dapat diterapkan meliputi:
Penyesuaian Diri dengan Lingkungan (Penyesuaian Autoplastis): Individu menyesuaikan diri terhadap lingkungan baru dengan memahami dan mengikuti budaya, bahasa, dan aturan yang berlaku.
Mengubah Lingkungan Sesuai Keinginan Diri (Penyesuaian Alloplastis): Individu berusaha mempengaruhi lingkungan atau individu lain agar sesuai dengan budaya atau kebiasaan yang dimilikinya.
Dengan memahami faktor-faktor pendorong dan hambatan dalam interaksi sosial, serta cara mengatasinya, individu dapat berpartisipasi lebih efektif dalam kehidupan sosial dan membangun hubungan yang harmonis dalam masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H