Mohon tunggu...
Noval Kurniadi
Noval Kurniadi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Speaking makes words, writing makes wor(l)ds

Passion is the fashion for ur ACTION. Passion without action is NO MENTION! | Kontributor wikipedia | www.valandstories.com | Novalku@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lebih Dekat dengan Keselamatan Penerbangan di GITC

12 April 2018   22:36 Diperbarui: 12 April 2018   22:46 1392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Garuda di dalam gedung GITC (dokpri)

Berfoto di depan salah satu simulator penerbangan (dokpri)
Berfoto di depan salah satu simulator penerbangan (dokpri)
Salah satu simulator penerbangan di GITC (dokpri)
Salah satu simulator penerbangan di GITC (dokpri)
Dari segi biaya, kita tidak boleh menganggapnya enteng. Menurut penuturan Kapten Triyanto Moeharsono (Director of Operations PT Garuda), biaya yang dibutuhkan untuk mengoperasikan alat simulasi penerbangan bisa mencapai $400 hingga $500 per jam lho! Maka dari itu seorang calon pilot atau pilot yang mencobanya harus memanfaatkannya dengan maksimal karena biayanya tidak main-main.

Oh ya, pilot bukan satu-satunya orang yang memiliki peran di dalam pesawat. Jangan lupakan pramugari/pramugara (flight attendant) karena bagaimana pun mereka juga turut andil dalam menciptakan keselamatan bagi para penumpang. Nah, ini dia asiknya blogtrip sobat aviasi! Dalam kesempatan ini para peserta blogtrip tidak hanya dapat belajar tentang hal-hal yang berhubungan dengan pilot namun juga yang berhubungan dengan pekerjaan flight attendant.

Sebagai orang awam mungkin kita beranggapan bahwa calon pramugari/a hanya belajar tentang hal-hal yang berhubungan dengan keselamatan saja. Eits, ternyata itu salah loh! Nyatanya, seorang pramugari yang baik juga belajar tentang menyajikan makanan kepada penumpang lho!

Para calon pramugari saat mengikuti kelas food and beverage (dokpri)
Para calon pramugari saat mengikuti kelas food and beverage (dokpri)
Pada sesi ini para siswi pramugari diajarkan tentang bagaimana melakukan platingatau menyusun makanan pada sebuah wadah. Mereka juga belajar untuk mengenal citarasa maknaan dengan cara melakukan test foodalias mencicipi beberapa makanan dan minuman. Kelihatannya sepele ya? Namun sebenarnya materi ini penting banget loh!

Dengan adanya materi ini para pramugari jadi mengerti tentang bagaimana menyajikan makanan yang baik kepada para penumpang. Para pramugari juga dilatih untuk peka terhadap citarasa makanan. Penumpang pesawat kan beragam. Jadi jika suatu waktu ada penumpang yang bertanya tentang seperti apa makanan yang disajikan, pramugari yang bertugas dapat menjelaskannya dengan baik. Wah, kayaknya sesi ini sesi favorit bagi semua siswi pramugari deh. Soalnya bisa nyicipin makanan-makanan enak!

Dua siswi pramugari berpose usai mengikuti kelas food and beverage (dokpri)
Dua siswi pramugari berpose usai mengikuti kelas food and beverage (dokpri)
Di akhir rangkaian blogtrip, kami juga dapat melihat secara langsung seperti apa para siswi pramugari melakukan simulasi jika terjadi hal darurat saat penerbangan dan mau tak mau mengharuskan mereka lompat dari pesawat dan berenang di laut.

Dari simulasi ini kami bisa melihat bahwa penanganan saat terjadi hal darurat tidak bisa dilakukan sembarangan karena kekompakan dan kesigapan adalah kunci utamanya. Setelah memakai perlengkapan keselamatan yang lengkap seperti pelampung, satu per satu calon pramugari melompat dari atas pesawat replika ke kolam renang dan kemudian berenang hingga mencapai pelampung berukuran besar.

Tempat pelatihan calon pramugari dalam melakukan simulasi keselamatan penerbangan saat terjadi hal darurat (dokpri)
Tempat pelatihan calon pramugari dalam melakukan simulasi keselamatan penerbangan saat terjadi hal darurat (dokpri)
Para siswi pramugari saat melakukan latihan keselamatan dalam penerbangan (dokpri)
Para siswi pramugari saat melakukan latihan keselamatan dalam penerbangan (dokpri)
Itulah rangkaian blogtrip yang diselenggarakan oleh Kompasiana berkolaborasi dengan Dirjen Perhubungan Udara. Sebenarnya masih banyak lagi sih yang ingin saya pelajari di GITC. Namun karena keterbatasan waktu, maka berakhir pula acara blogtrip Sobat Aviasi.

Pada akhirnya, kita perlu sadar bahwa keselamatan penerbangan paling mendasar sebenarnya diawali dari diri sendiri. Apalah artinya jika pemerintah dan kru pesawat telah bekerja keras demi keselamatan penerbangan, tapi kita sendiri tidak mau mengikuti prosedur dan tidak mau bekerja sama. dengan baik. Jika ada sinergi antara kita dengan pemerintah dan pihak penerbangan, yakinlah bahwa kita pun dapat terbang dengan SELAMANYA - Selamat, Aman dan Nyaman.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun