Mohon tunggu...
Noval Kurniadi
Noval Kurniadi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Speaking makes words, writing makes wor(l)ds

Passion is the fashion for ur ACTION. Passion without action is NO MENTION! | Kontributor wikipedia | www.valandstories.com | Novalku@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lebih Dekat dengan Keselamatan Penerbangan di GITC

12 April 2018   22:36 Diperbarui: 12 April 2018   22:46 1392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keselamatan penerbangan adalah hal penting yang tak bisa disepelekan. Oleh karena itu semua orang harus memahaminya dengan baik, terutama bagi yang sering berpergian dengan naik pesawat. Setelah para kompasianer mempelajarinya dalam Kompasiana Akademi Sobat Aviasi beberapa waktu lalu, kini tiba saatnya yang ditunggu-tunggu oleh para kompasianer: Blogtrip!

Kegiatan Blogtrip diselenggarakan pada Kamis, 5 April 2018. Garuda International Training Center (GITC) yang berlokasi di Duri Kosambi, Jakarta Barat menjadi tempat pelaksanaannya. Kalau dalam akademi para kompasianer hanya bisa mendengarkan materi tentang penerbangan saja, pada blogtrip lebih asik lagi!

Para kompasianer tak hanya mendapatkan wawasan saja seputar keselamatan dalam penerbangan, namun juga dapat melihat lebih dekat, mulai dari seperti apa sih GITC itu sendiri, seperti apa sih simulator pesawat bahkan hingga apa-apa saja sih yang dipelajari pramugari sebelum diterjunkan ke lapangan. Sssst... GITC ini telah ada sejak 1984 lho!  

Logo Garuda di dalam gedung GITC (dokpri)
Logo Garuda di dalam gedung GITC (dokpri)
Untuk dapat tiba di GITC, kami para peserta blogtrip berkumpul terlebih dahulu di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah. Dari sana kami melakukan perjalanan dengan naik bus. Setelah sempat mampir ke Kementerian Perhubungan sebentar, kami kemudian melanjutkan perjalanan menuju GITC. Akhirnya kami pun tiba di sana sekitar jam sebelas siang.

Seketika saya merasa senang karena ini adalah kesempatan langka. Kapan lagi ke pusat pelatihan para kru pesawat Garuda kalau bukan lewat kolaborasi Kompasiana dan Dirjen Perhubungan Udara lewat blogtrip sobat aviasi atau bukan karena kerja di Garuda? Di luar itu, belum tentu para kompasianer bisa melakukan kunjungan ke GITC. Mumpung berada di sana, saya pun tak mau menyia-nyiakan kesempatan. Maka mengabadikan momen lewat kamera handphone menjadi agenda wajib yang tidak boleh dilewatkan.

Mulai dari Masuk Kokpit hingga Melihat Pramugari Latihan

Selama di GITC, ada berbagai kegiatan menarik berhubungan dengan dunia aviasi yang dilakukan. Salah satunya adalah para kompasianer bisa menjajal untuk duduk di area kokpit dan membayangkan seolah- olah sebagai seorang pilot. Bapak Dr. Ir. Agus Susanto selaku Direktur Jenderal Perhubungan Udara turut memandu jalannya sesi ini.  

Tak ketinggalan dengan kompasianer lain, saya pun turut mencoba seperti apa rasanya duduk di kursi pilot. Wah, ternyata seru! Walau hanya mencoba sebentar karena gantian dengan kompasianer lain saya jadi bisa berimajinasi seperti apa rasanya menjadi pilot.

Saat berada di sana saya juga jadi tahu bahwa di kokpit ada banyak tombol. Saya sih enggak ngerti fungsi masing-masing tombol itu apa saja, tapi yang pasti tidak sembarang orang bisa menjadi pilot. Tanggung jawabnya sangat besar bosque! Sebab tidak hanya menyangkut dirinya sendiri namun juga keselamatan seluruh penumpang. Oleh karena itu seseorang yang bisa menjadi pilot haruslah memenuhi kualifikasi tertentu dengan belajar dan latihan dengan gigih.

Bagian kokpit pesawat (dokpri)
Bagian kokpit pesawat (dokpri)
Salah satu kursi Garuda yang terpampang di GITC (dokpri)
Salah satu kursi Garuda yang terpampang di GITC (dokpri)
Selepas 'sok-sokan' jadi pilot di area kokpit, para kompasianer juga berkesempatan untuk masuk ke dalam ruang simulator. Di sana terdapat beberapa alat simulator yang bentuknya dibuat semirip mungkin dengan kokpit aslinya. Yeay! Setelah biasanya hanya tahu dari internet saja, akhirnya saya bisa juga melihatnya secara langsung.

Untuk apa sih simulator pesawat? Simulator pesawat dibuat untuk 'menguji' calon pilot ataupun pilot tentang apa yang harus mereka lakukan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat melakukan penerbangan, mulai dari cuaca yang buruk, turbulensi bahkan keadaan darurat. Untuk menciptakan suasana seakan-akan seperti terbang beneran, simulator pesawatnya pun dibuat bergetar. Namun sayang, karena keterbatasan ruangan maka kompasianer tidak diperkenankan masuk dan hanya bisa melihat bagaimana simulatornya bergerak dari luar. Wiih!

Berfoto di depan salah satu simulator penerbangan (dokpri)
Berfoto di depan salah satu simulator penerbangan (dokpri)
Salah satu simulator penerbangan di GITC (dokpri)
Salah satu simulator penerbangan di GITC (dokpri)
Dari segi biaya, kita tidak boleh menganggapnya enteng. Menurut penuturan Kapten Triyanto Moeharsono (Director of Operations PT Garuda), biaya yang dibutuhkan untuk mengoperasikan alat simulasi penerbangan bisa mencapai $400 hingga $500 per jam lho! Maka dari itu seorang calon pilot atau pilot yang mencobanya harus memanfaatkannya dengan maksimal karena biayanya tidak main-main.

Oh ya, pilot bukan satu-satunya orang yang memiliki peran di dalam pesawat. Jangan lupakan pramugari/pramugara (flight attendant) karena bagaimana pun mereka juga turut andil dalam menciptakan keselamatan bagi para penumpang. Nah, ini dia asiknya blogtrip sobat aviasi! Dalam kesempatan ini para peserta blogtrip tidak hanya dapat belajar tentang hal-hal yang berhubungan dengan pilot namun juga yang berhubungan dengan pekerjaan flight attendant.

Sebagai orang awam mungkin kita beranggapan bahwa calon pramugari/a hanya belajar tentang hal-hal yang berhubungan dengan keselamatan saja. Eits, ternyata itu salah loh! Nyatanya, seorang pramugari yang baik juga belajar tentang menyajikan makanan kepada penumpang lho!

Para calon pramugari saat mengikuti kelas food and beverage (dokpri)
Para calon pramugari saat mengikuti kelas food and beverage (dokpri)
Pada sesi ini para siswi pramugari diajarkan tentang bagaimana melakukan platingatau menyusun makanan pada sebuah wadah. Mereka juga belajar untuk mengenal citarasa maknaan dengan cara melakukan test foodalias mencicipi beberapa makanan dan minuman. Kelihatannya sepele ya? Namun sebenarnya materi ini penting banget loh!

Dengan adanya materi ini para pramugari jadi mengerti tentang bagaimana menyajikan makanan yang baik kepada para penumpang. Para pramugari juga dilatih untuk peka terhadap citarasa makanan. Penumpang pesawat kan beragam. Jadi jika suatu waktu ada penumpang yang bertanya tentang seperti apa makanan yang disajikan, pramugari yang bertugas dapat menjelaskannya dengan baik. Wah, kayaknya sesi ini sesi favorit bagi semua siswi pramugari deh. Soalnya bisa nyicipin makanan-makanan enak!

Dua siswi pramugari berpose usai mengikuti kelas food and beverage (dokpri)
Dua siswi pramugari berpose usai mengikuti kelas food and beverage (dokpri)
Di akhir rangkaian blogtrip, kami juga dapat melihat secara langsung seperti apa para siswi pramugari melakukan simulasi jika terjadi hal darurat saat penerbangan dan mau tak mau mengharuskan mereka lompat dari pesawat dan berenang di laut.

Dari simulasi ini kami bisa melihat bahwa penanganan saat terjadi hal darurat tidak bisa dilakukan sembarangan karena kekompakan dan kesigapan adalah kunci utamanya. Setelah memakai perlengkapan keselamatan yang lengkap seperti pelampung, satu per satu calon pramugari melompat dari atas pesawat replika ke kolam renang dan kemudian berenang hingga mencapai pelampung berukuran besar.

Tempat pelatihan calon pramugari dalam melakukan simulasi keselamatan penerbangan saat terjadi hal darurat (dokpri)
Tempat pelatihan calon pramugari dalam melakukan simulasi keselamatan penerbangan saat terjadi hal darurat (dokpri)
Para siswi pramugari saat melakukan latihan keselamatan dalam penerbangan (dokpri)
Para siswi pramugari saat melakukan latihan keselamatan dalam penerbangan (dokpri)
Itulah rangkaian blogtrip yang diselenggarakan oleh Kompasiana berkolaborasi dengan Dirjen Perhubungan Udara. Sebenarnya masih banyak lagi sih yang ingin saya pelajari di GITC. Namun karena keterbatasan waktu, maka berakhir pula acara blogtrip Sobat Aviasi.

Pada akhirnya, kita perlu sadar bahwa keselamatan penerbangan paling mendasar sebenarnya diawali dari diri sendiri. Apalah artinya jika pemerintah dan kru pesawat telah bekerja keras demi keselamatan penerbangan, tapi kita sendiri tidak mau mengikuti prosedur dan tidak mau bekerja sama. dengan baik. Jika ada sinergi antara kita dengan pemerintah dan pihak penerbangan, yakinlah bahwa kita pun dapat terbang dengan SELAMANYA - Selamat, Aman dan Nyaman.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun