Keselamatan penerbangan adalah hal penting yang tak bisa disepelekan. Oleh karena itu semua orang harus memahaminya dengan baik, terutama bagi yang sering berpergian dengan naik pesawat. Setelah para kompasianer mempelajarinya dalam Kompasiana Akademi Sobat Aviasi beberapa waktu lalu, kini tiba saatnya yang ditunggu-tunggu oleh para kompasianer: Blogtrip!
Kegiatan Blogtrip diselenggarakan pada Kamis, 5 April 2018. Garuda International Training Center (GITC) yang berlokasi di Duri Kosambi, Jakarta Barat menjadi tempat pelaksanaannya. Kalau dalam akademi para kompasianer hanya bisa mendengarkan materi tentang penerbangan saja, pada blogtrip lebih asik lagi!
Para kompasianer tak hanya mendapatkan wawasan saja seputar keselamatan dalam penerbangan, namun juga dapat melihat lebih dekat, mulai dari seperti apa sih GITC itu sendiri, seperti apa sih simulator pesawat bahkan hingga apa-apa saja sih yang dipelajari pramugari sebelum diterjunkan ke lapangan. Sssst... GITC ini telah ada sejak 1984 lho! Â
Seketika saya merasa senang karena ini adalah kesempatan langka. Kapan lagi ke pusat pelatihan para kru pesawat Garuda kalau bukan lewat kolaborasi Kompasiana dan Dirjen Perhubungan Udara lewat blogtrip sobat aviasi atau bukan karena kerja di Garuda? Di luar itu, belum tentu para kompasianer bisa melakukan kunjungan ke GITC. Mumpung berada di sana, saya pun tak mau menyia-nyiakan kesempatan. Maka mengabadikan momen lewat kamera handphone menjadi agenda wajib yang tidak boleh dilewatkan.
Mulai dari Masuk Kokpit hingga Melihat Pramugari Latihan
Selama di GITC, ada berbagai kegiatan menarik berhubungan dengan dunia aviasi yang dilakukan. Salah satunya adalah para kompasianer bisa menjajal untuk duduk di area kokpit dan membayangkan seolah- olah sebagai seorang pilot. Bapak Dr. Ir. Agus Susanto selaku Direktur Jenderal Perhubungan Udara turut memandu jalannya sesi ini. Â
Tak ketinggalan dengan kompasianer lain, saya pun turut mencoba seperti apa rasanya duduk di kursi pilot. Wah, ternyata seru! Walau hanya mencoba sebentar karena gantian dengan kompasianer lain saya jadi bisa berimajinasi seperti apa rasanya menjadi pilot.
Saat berada di sana saya juga jadi tahu bahwa di kokpit ada banyak tombol. Saya sih enggak ngerti fungsi masing-masing tombol itu apa saja, tapi yang pasti tidak sembarang orang bisa menjadi pilot. Tanggung jawabnya sangat besar bosque! Sebab tidak hanya menyangkut dirinya sendiri namun juga keselamatan seluruh penumpang. Oleh karena itu seseorang yang bisa menjadi pilot haruslah memenuhi kualifikasi tertentu dengan belajar dan latihan dengan gigih.
Untuk apa sih simulator pesawat? Simulator pesawat dibuat untuk 'menguji' calon pilot ataupun pilot tentang apa yang harus mereka lakukan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat melakukan penerbangan, mulai dari cuaca yang buruk, turbulensi bahkan keadaan darurat. Untuk menciptakan suasana seakan-akan seperti terbang beneran, simulator pesawatnya pun dibuat bergetar. Namun sayang, karena keterbatasan ruangan maka kompasianer tidak diperkenankan masuk dan hanya bisa melihat bagaimana simulatornya bergerak dari luar. Wiih!
Oh ya, pilot bukan satu-satunya orang yang memiliki peran di dalam pesawat. Jangan lupakan pramugari/pramugara (flight attendant) karena bagaimana pun mereka juga turut andil dalam menciptakan keselamatan bagi para penumpang. Nah, ini dia asiknya blogtrip sobat aviasi! Dalam kesempatan ini para peserta blogtrip tidak hanya dapat belajar tentang hal-hal yang berhubungan dengan pilot namun juga yang berhubungan dengan pekerjaan flight attendant.
Sebagai orang awam mungkin kita beranggapan bahwa calon pramugari/a hanya belajar tentang hal-hal yang berhubungan dengan keselamatan saja. Eits, ternyata itu salah loh! Nyatanya, seorang pramugari yang baik juga belajar tentang menyajikan makanan kepada penumpang lho!
Dengan adanya materi ini para pramugari jadi mengerti tentang bagaimana menyajikan makanan yang baik kepada para penumpang. Para pramugari juga dilatih untuk peka terhadap citarasa makanan. Penumpang pesawat kan beragam. Jadi jika suatu waktu ada penumpang yang bertanya tentang seperti apa makanan yang disajikan, pramugari yang bertugas dapat menjelaskannya dengan baik. Wah, kayaknya sesi ini sesi favorit bagi semua siswi pramugari deh. Soalnya bisa nyicipin makanan-makanan enak!
Dari simulasi ini kami bisa melihat bahwa penanganan saat terjadi hal darurat tidak bisa dilakukan sembarangan karena kekompakan dan kesigapan adalah kunci utamanya. Setelah memakai perlengkapan keselamatan yang lengkap seperti pelampung, satu per satu calon pramugari melompat dari atas pesawat replika ke kolam renang dan kemudian berenang hingga mencapai pelampung berukuran besar.
Pada akhirnya, kita perlu sadar bahwa keselamatan penerbangan paling mendasar sebenarnya diawali dari diri sendiri. Apalah artinya jika pemerintah dan kru pesawat telah bekerja keras demi keselamatan penerbangan, tapi kita sendiri tidak mau mengikuti prosedur dan tidak mau bekerja sama. dengan baik. Jika ada sinergi antara kita dengan pemerintah dan pihak penerbangan, yakinlah bahwa kita pun dapat terbang dengan SELAMANYA - Selamat, Aman dan Nyaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H