Bijaksana tertanam dalam raga, aku tidak buta!
Aku istimewa, setidaknya ibu bapak bilang begitu
Tanganku menggores nyawa, sederap mengganti asa
Aku mengayunkan coretan warna, indahnya impian
Tak butuh celotehan kau yang merusak saraf kepala
Memancar murka pada rasa-rasa terhina
Tumbuh aku dalam dekapan romansa keluarga
Riak air bangkitkan keruh sebab kekacauan
Serapah umpama pisau bermata dua
Umpatan
Hinaan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!