Cipt. Nyak Oemar Ayri
Kaca... Mengapa aku begitu sama dengan kaca?
Aku duplikat dari dua bayang-bayang jiwa
Aku ada atas campur rasa dua bayang manusia
Katanya cinta menjadi sebab aku tercipta
Ketika aku bernyanyi pada tepi sungai di surga
Tuhan menyentuh murniku untuk menggapai takdir
Waktu mengantarku ke permukaan dunia
Kasih sempurna adalah janji dari Tuhanku
Aku menolak untuk berpindah alam berbeda
Ku takut tak bisa menatap dikala aku merindu-Nya
Tapi Tuhan mengatakan ada malaikat yang mengajarkan cara
Aku melangkah dengan gembira, lahir kedunia menjadi nyata
Aku kaca, duplikat dua bayang manusia
Kusebut mereka dengan kata ayah bunda
Dengan harapan damai sejahtera segera tercipta
Namun siapa yang menyangka, jika itu ilusi saja
Aku kaca, Â kini retak meninggalkan luka
Ayah bunda buatku sengsara tanpa asa yang tersisa
Sekarang aku pecah tak  memantulkan bayang
Kata perceraian menjadi sebab duka nestapa
Kaca... terkadang ku berfikir Tuhan berdusta
Tapi kucoba tarik garis hikmah atas kisah
Anak itulah kaca, memantulkan bayang orang tua
Sikap baik dan celanya adalah rupa kasih yang diterima
Aku kaca, mudah pecah dan hancur
Tapi ingat! aku pantulan dua jiwa manusia
Tanggung aku hingga sampai kepada-Nya
Aku kaca......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H