Mohon tunggu...
Nyak OemarAyri
Nyak OemarAyri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Tidak berbakat di bidang menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mesin Jahit Tua

26 Juli 2020   00:57 Diperbarui: 26 Juli 2020   01:21 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk apa dia bersusah pada hari yang tak cerah

Buat apa dia melentikkan jari pada sudut gelap

Semua pintu harusnya tertutup pada dia yang lelah

Pembaringan hangat layak menjadi tempat ia rebah

Tapi otak tak bisa berhenti berputar oh Tuhan

Butir keringat menjadi saksi jerat derita yang ia rasa

Pada rasa yang tersisa, fajar tak mungkin bisa kembali

Mesin jahit tua teman mengais nafkah si "mbok"

Menjadi cermin memberi jalan masa depan 8 buah hatinya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun