Cipt. Nyak Oemar Ayri
Terdengar kegaduhan di sudut sepi kelam
Kucoba cari ternyata si "mbok" menyulam perca
Sesekali tangan rentanya itu bergetar letih
Raut wajah yang lelah bisa membuktikan kata
Kaki tua itu kokoh mengayuh tanpa lelah iring doa
Mesin jahit tua sahabat si senja mencari nafkah
Tak bisa ku hitung berapa banyak gaun indah
Lepas tercipta atas kuasa dari jari-jemarinya
Â
Untuk apa dia bersusah pada hari yang tak cerah
Buat apa dia melentikkan jari pada sudut gelap
Semua pintu harusnya tertutup pada dia yang lelah
Pembaringan hangat layak menjadi tempat ia rebah
Tapi otak tak bisa berhenti berputar oh Tuhan
Butir keringat menjadi saksi jerat derita yang ia rasa
Pada rasa yang tersisa, fajar tak mungkin bisa kembali
Mesin jahit tua teman mengais nafkah si "mbok"
Menjadi cermin memberi jalan masa depan 8 buah hatinya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H