Ekonomi neolib hanya menawarkan pengentasan kemiskinan melalui transfer payment tunai dan non-tunai melalui kebijakan fiskal yang bersumber dari pajak yang dibayar oleh pelaku bisnis, bukan melalui kesempatan kerja dan pendapatan karena penduduk miskin memiliki keterbatasan untuk melakukan bisnis.
Sebaliknya ekonomi Islam memberi kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh lapisan masyarakat berpartisipasi dalam bisnis yang akan menciptakan kesempatan kerja dan pendapatan. Terbukti firman Allah benar. Pemiliki uang atau orang kaya tidak mungkin mendapatakan tambahan uang kecuali mereka melakukan kegiatan bisnis.
Sebagai penutup apakah komitmen Jokowi terhadap neolib berubah setelah menunjuk Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya dan menggantikannya dengan ekonomi syariah?
Kalau Prabowo dan Sandi menjadi pemenang pilpres 2019, maka peluang penerapan ekonomi Islam sangat besar tekad Prabowo untuk mengimplimentasikan pasal 33 UUD 45 untuk pembangunan ekonomi nasional yang sejalan dengan ekonomi syariah dikawal oleh ulama yang merekomendasikan Prabowo sebagai capres.
Nizwar Syafaat, Ekonom dan Pengamat Kebijakan Publik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H