Pak Uji melihat adegan itu dan menghela nafas. Teringat Dio anaknya di rumah.
**
Petang itu, Pak Uji memeriksakan Dio. Pak Uji cukup lega mengetahui bahwa Dio hanya demam biasa. Resep yang diterimanya dimasukkan ke dalam saku jaket berwarna biru tua.
"Dio, Bapak antar kamu pulang dulu, ya. Bapak akan tebus obat ini dulu. Nanti Dio makan dulu sama Ibu terus nanti tunggu Bapak pulang, diminum obatnya."
Pak Uji memarkirkan motornya di halam rumah sederhananya itu.
"Bu, Dio hanya demam. Aku tak nebus obat dulu."
Bu Uji menganggukkan kepala sambil mengantar suaminya pergi mengendarai motor ke apotik.
"Dio ayo maem dulu.."
**
Keesokan pagi di Sekolah Cita. Sebagian guru bertugas di luar sekolah. Sebagian siswa ditugaskan untuk membersihkan ruangan kelas diawasi oleh guru-guru yang tidak tugas.
Hari itu, Pak Uji membersihkan ruangan perpustakaan sekolah. Ada beberapa anak di sana. Pak Uji juga melihat Dudung dan Fahmi bersama 4 anak lainnya.