“Menyenangkan, senang ditambain kerjaan begini…” Ganesha ngeledekin lagi..
“Aku bawakan ini.. tadi mampir bentar di Pandanaran..” Ganesha membukakan makanan kemasan yang dibelinya dari salah satu resto fastfood di jalan Pandanaran. Ganesha memberikan makanan tersebut pada mentari dan menyiapkan minuman yang dibelinya untuk Mentari.
Barisan pohon pinus di seputar camp meliuk liuk terhempas angin. Ikut menyaksikan adegan hangat tersebut. Senyum terkembang di bibir Mentari. Beberapa kali Ganesha dan Mentari terlibat adu argument yang diakhiri dengan tawa lepas keduanya. Belum pernah ada sebelumnya semenjak perkenalan itu.
Ganesha keluar dari doom tempat Mentari dirawat sementara untuk membereskan beberapa perlengkapan Mentari di doom 11. Sementara itu, Mentari menyuap makanan yang diberikan Ganesha. Tertulis : Bento – Dori Teriyaki dan Ebi Furai.
Ada langkah yang memasuki doom perawatan. Ternyata Miko.
“Kak, bagaimana kondisinya?”
“Lebih baik, Kak Miko. Maaf ya, saya jadi bikin repot.”
“Tidak, Kak Mentari. Kami terima kasih sekali, Kakak mau nengokin kami dan mau datang. Berharap nanti Kak mau terlibat lebih lanjut dengan komunitas kami.”
“Saya sedang memikirkannya, Kak Miko. Terima kasih banyak untuk kesempatan belajar di sini.”
“Sama-sama, Kak Mentari. Kak, saya ada menitipkan beberapa merchandise dari komunitas. Oh iya, berharap Kak Mentari mau jadi donatur untuk komunitas kami, hehehe..”
“Oh baik, Kak Miko. Nanti saya minta no rekeningnya saja, Kak. Saya ada beberapa komunitas sosial di Bandung nanti saya akan coba juga untuk mengajak mereka untuk berdonasi. Kriteria donasi selain uang apakah ada?”
“Ada, Kak. Nanti kita agihkan waktu untuk lakukan zoom meeting untuk menjelaskan lebih lanjut kebutuhan dan kegiatan aktivitas.”