Rangkaian kegiatan ini dilakukan selama 3 hari. Begitu baik persiapan yang dilakukan panitia camp. Fasilitas doom diperlengkapi penghangat. Kesehatan peserta menjadi prioritas. Ada dokter, perawat, psikolog yang dilibatkan. Event pertama ini secara keseluruhan cukup baik.
Semua terselenggara atas kolaborasi pihak swasta dan pemerintah, dalam hal ini Dinas Sosial sebagai koordinator. Beberapa elemen masyarakat LSM juga terlibat aktif. Kegiatan ini memang bertujuan untuk mewadahi kegiatan para difabel dari sisi kemandirian.
Di kegiatan ini juga akan dilelang beberapa lukisan dan karya seni lain yang dibuat oleh mereka. Hal ini dilakukan semata untuk membantu mereka dalam hal kemandirian finansial, serta sosial.
Begitu baik kolaborasi dan sinergi yang terjalin dalam acara camp ini. Beberapa elemen masyarakat dalam wadah LSM melakukan koordinasi lebih dari enam bulan demi terselenggaranya event ini. Banyak sukarelawan dan profesional yang terlibat dalam kegiatan ini.
***
Mentari masih terbaring di tenda perawatan berwarna putih-oranye. Di sana sudah ada Lydia dan Miko. Tampak sosok seperti Ganesha masih menemani.
Lydia, Miko, dan Ganesha nampak terlibat pembicaraan yang cukup serius. Mentari mulai bisa melihat dengan cukup jelas. Dia berada di doom perawatan. Doom berwarna putih dan oranye, ditambah lambing PMI. Ada beberapa rak berisi perlengkapan kesehatan di sisi kanan. Ada dua buah tabung oksigen ukuran tanggung berwarna putih.
Pembicaraan Lydia, Miko, dan Ganesha nampaknya seputar permintaan Ganesha untuk membawa Mentari pulang terlebih dulu dan berkoordinasi untuk menambah sukarelawan dalam dua hari ke depan.
“Kak, lebih baik, Mbak Mentari dibawa pulang dulu saja. Besok tim dari Yogya dan yang di Semarang akan datang.Insyaalah. Ada beberapa mahasiswa yang kami hold dulu, kita masih ada ada cadangan doom juga. Jangan khawatir.” Miko memberi peneguhan pada Ganesha.
Suara Miko sangat jelas terdengar di telinga Mentari. Sayup-sayup juga terdengar, riuh rendah suara anak-anak yang sedang melakukan aktivitas lomba di camp. Suara toa yang cukup jelas dari para sukarelawan menyemangati.
Lydia dan Miko meninggalkan Ganesha dan Mentari. Langkah Ganesha mendekati Mentari. Mata Mentari sudah terbuka sempurna. Melihat Mentari Ganesha tersenyum senang, ada gurat khawatir yang lambat-laun sirna.