Sekalipun pernah beliau mendapati kenyataan anak-anaknya tidak memberikan kasih mereka sebagaimana mestinya, dia tetap memberikan kasihnya pada kami semua tanpa pandang bulu.
Saat kenyataan dalam hidup sering memperlihatkan power of kata-kata yang kuat, sebaliknya tanpa kata Ibu selalu memberikan teladan. Lebih sering beraksi ketimbang membuat janji.
Tulus dalam memberi kasihnya tanpa mengharap balas jasa sangat terlihat di setiap episode hidup yang dilakukan Ibu.Â
Suatu waktu seorang kerabat menawarkan beliau untuk pergi "ziarah" ke Yerusalem, tetapi saat itu bersamaan dengan kebutuhan anak-anaknya, beliau mengalah menyerahkan tabungan-nya untuk kami. Berharap ada kesempatan untuk mengantar beliau kesana.
Saat beliau ingin mengunjungi kerabatnya di kampung halaman, karena kami semua sibuk dengan pekerjaan, Ibu tak jadi pergi. Saya itu sebuah keinginan sederhana saja, tetapi kami tidak dapat memberikannya.
Senada dengan Bapak, Ibu selalu  memberikan wejangan-wejangan kepada kami untuk hidup selalu RUKUN dalam keluarga.
Semoga kami senantiasa ada di dalam suasana itu sepanjang masa hidup kami, Ibu.
Terima kasih dan kami bersyukur memiliki engkau, Ibu.
Tuhan memberkati Ibu.
Catatan :
Nitili        : Mengambil sedikit demi sedikit tetapi sering.