Walau capek, Ibu tetap memasak untuk anak-anak kesayangannya.Seorang wanita karir tetapi tetap membumi mengurus kami, anak-anaknya.
Aku dan adik perempuanku, tak bisa menyamai ketangguhannya dalam melakoni banyak peran yang melekat dalam hidup Ibu..
Saat kami memilih cinta kami, Ibu begitu tekun mendoakan kami. Saat-saat kami membutuhkan pertolongan, Ibu selalu setia berkorban bagi kami.
Saat belahan jiwanya dipanggil pulang ke rumah Bapa. Kami semua sedih.
Ibu terlihat terpukul beberapa saat. Kami sangat memahami itu. Ibu dan Bapak selalu berdampingan kemana dan dimana saja. Saat itu fase yang membuat kami dekat dan saling merangkul, untuk saling menguatkan.
Roda kehidupan terus berputar. Kami anak-anaknya belum dapat membalas cinta kasih beliau. Bahkan tidak akan pernah mampu membalas cinta kasih Ibu yang tak tertandingi.
Saat ini rutinitas sebagai Ibu dan Nenek terus dilakoninya.
Minuman jus dan jamu sangat setia menemani kami sekeluarga. Minuman buatan Ibu kami, selalu membuat kangen.
Sayang dan kasihnya terasa begitu kental dalam tiap teguk jus maupun jamu yang tiap pagi dan sore disajikannya. Hal itu terjadi ketika Ibu berkunjung ke rumah kami masing-masing.
Gelas penuh cinta itu tersaji tanpa syarat. Selalu ada buat kami.
Ibu, terima kasih.