Itu baru lagu, ada juga tayangan-tayangan dewasa lain yang kerap ditonton oleh anak-anak yang usianya masih terlalu dini dikarenakan tak ada filter dalam bentuk pengawasan atau arahan.
Tayangan-tayangan ini bisa menjadi sebuah dorongan pada anak untuk ikut melakukan. Secara alam bawah sadar tayangan-tayangan yang lebih dewasa dari usia si anak menjadi sebuah kekuatan yang menyetir pikiran, perasaan, dan perilakunya.
Faktor fungsi dan peran ayah di dalam keluarga
Faktor yang ketiga terkait pola pengasuhan dengan fungsi dan peran ayah dalam keluarga. Banyak sekali kasus-kasus yang saya jumpai dipengaruhi oleh “ketidakhadiran” fungsi dan peran ayah dalam kehidupan keluarga terutama untuk perkembangan anak perempuan terkait masalah-masalah relasi dengan lawan jenis di usia yang belum memadai.
Faktor pekerjaan ayah dengan ragam kesibukannya menjadi sebuah titik dilematis memang. Tak bisa menyalahkan juga, karena kondisi yang terkadang menuntut hal ini harus dilewati oleh sebuah keluarga karena deraan ekonomi.
Ketiga faktor ini merupakan sebuah analisa yang saya bisa kemukakan terkait fenomena yang terjadi di sekitar kita. Mereka memilih untuk mencari “perhatian” dari luar, dalam hal ini teman-teman laki-laki yang ada dalam pikiran mereka.
Pendampingan yang cukup dan pemahaman yang benar mengenai relasi dengan lawan jenis harus diupayakan sedemikian rupa untuk mereka.
Mengambil waktu-waktu khusus untuk sekedar ngobrol seputar dunianya sangat dianjurkan. Jangan berperan sebagai orangtua yang menyelidik disini, tapi lebih sebagai teman curhat mereka.
Hindari menyalahkan mereka atas ungkapan kejujuran perasaan yang mereka alami saat itu. Berikan kenyamanan pada mereka saat mereka menumpahkan isi hati mereka.
Berikan pemahaman pada anak perempuan Anda, bahwa mereka sangat berharga, sehingga mereka harus menjaga kehidupan mereka terkait relasi mereka dengan lawan jenisnya.
Semoga bermanfaat.
Referensi : 1