Mohon tunggu...
Nita Purida
Nita Purida Mohon Tunggu... -

Biology Student at Universitas Indonesia, passionate in environmental studies.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Biota Laut Perna viridis, Kerang Hijau Berprotein Tinggi yang Beracun

1 Desember 2018   15:20 Diperbarui: 1 Desember 2018   19:08 1187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya tidak ada cara pasti untuk membedakan kerang hijau ini sudah tercemar atau tidak, tapi ada satu indikator pencemaran perairan yang bisa dijadikan pertimbangan seperi keberadaan teritip. Semakin banyak teritip yang menempel pada kulit kerang semakin besar pula, kandungan zat tercemar yang diakumulasi oleh kerang hijau.

Cara yang dapat kita lakukan adalah dengan menghindari konsumsi kerang hijau yang berasal dari perairan yang tercemar logam berat, seperti kerang yang berasal dari perairan teluk jakarta. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Endang (tahun 2007), perairan teluk jakarta positif tercemar oleh logam berat akibat limbah industri dan limbah rumah tangga. Dengan memiliki kemampuan mengakumulasi logam berat ini, menjadikan kerang hijau sebagai salah satu biota laut yang mampu bertahan hidup dan berkembang biak pada tekanan ekologis yang tinggi. Sehingga banyak digunakan dalam usaha budidaya perikanan.


Referensi : 

Deming, T. 1999. Mussel byssus and biomolecular materials. Departments of Materials and Chemistry, University of California, Santa
Barbara. Elsevier Science 3: 100-105 hlm.

Endang, R. 2007. Pemantauan Kadar Logam Berat dalam Sedimen  di Perairan Teluk Jakarta. Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Makara Sains. 11(1): 28-36 hlm.

Hendrik A.W.C . 2008. Beberapa Aspek Biologi Kerang Hijau. Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Oseana. XXXIII (1): 33-40 hlm.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun