Mohon tunggu...
Nita Purida
Nita Purida Mohon Tunggu... -

Biology Student at Universitas Indonesia, passionate in environmental studies.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Biota Laut Perna viridis, Kerang Hijau Berprotein Tinggi yang Beracun

1 Desember 2018   15:20 Diperbarui: 1 Desember 2018   19:08 1187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musuh alami yang dihadapi oleh byssus dalam melangsungkan hidupnya yaitu seperti rajungan (Portunus sp.), gurita (Octopus sp.), ikan (Monacanthus sp.). Musuh utama bagi kerang hijau yaitu bintang laut dan diketahui paling aktif memangsa kerang hijau.

Cara Berkembang Biak

Kerang hijau berkembang dengan cara bertelur. Ia bersifat dioecious yaitu induk jantan dan betina terpisah. Ia tergolong pada kelompok biota dengan fertilisasi eksternal karena pembuahan dilakukan di luar tubuh.

Telur yang sudah dibuahi umumnya berbentuk bulat dengan ukuran sekitar 50 um, berikut adalah siklus hidup dari kerang hijau. Perna viridis selama hidupnya melalu tahapan 3 jenis larva yaitu trochopore, D-veliger, dan Pediveliger kemudian larva tersebut berkembang menjadi spat hingga menjadi kerang muda (juvenile mussel).

(sciencelearn.org.nz)
(sciencelearn.org.nz)

Berprotein tinggi tapi beracun?

Kerang hijau apabila dimakan seperti koin dengan dua sisi berbeda, disatu sisi sangat bermanfaat tapi disisi lain juga sangat merugikan. Kerang ini dapat dijadikan makanan alternatif bagi teman-teman yang ingin mengonsumsi makanan berprotein tinggi tanpa perlu mengkhawatirkan kandungan lemak yang tinggi. 

Faktanya, protein yang terkandung dalam daging kerang hijau lebih besar 2 kali lipat jika dibandingkan dengan daging sapi dan daging ayam. Selain protein yang tinggi, kandungan lemaknya yang rendah yaitu 2x lebih rendah daripada daging sapi dan 3x lebih rendah daripada daging ayam.

comparison-fat-and-protein-of-perna-viridis-5c0249cbab12ae62a5719c28.png
comparison-fat-and-protein-of-perna-viridis-5c0249cbab12ae62a5719c28.png

Cara makan dan Mengapa Beracun

Pernahkah teman-teman terpikir sebenarnya bagiamana sih cara kerang hijau ini makan? Kerang hijau tergolong pada kelompok suspension feeder dan filter feeder, yaitu kelompok organisme yang cara mendapatkan makanannya dengan cara menyaring dari sesuatu yang tersuspensi dalam air. Makanan favorit kerang hijau yaitu diatom, selain itu ia juga aktif memakan fitoplankton, detritus dan bahan organik lainnya. 

Karena bersifat filter feeder jadi segala sesuatu ia saring selain diatom, fitoplankton dan detritus, ada zat-zat lain yang ikut ia makan salah satunya yang paling berbahaya yaitu logam berat.

Apabila ia hidup di daerah dengan kadar logam berat tinggi, otomatis ia juga akan tercemar logam berat. Penyebab utama logam berat menjadi bahan pencemar berbahaya yaitu karena logam berat bersifat non degradable sehingga sulit untuk dihancurkan. Semakin tinggi kandungan logam dalam perairan semakin tinggi pula kandungan logam berat yang terakumulas di tubuh organisme. Nah, kalau sudah terakumulasi, sulit untuk dilepas karena ikatan kovalen yang kuat dengan protein dan sifatnya yang irreversible.

(njcharters.com)
(njcharters.com)
Seperti teman-teman ketahui logam berat merupakan suatu zat beracun dan berbahaya apabila dikonsumsi oleh manusia dan terakumulasi di dalam tubuh dapat menyebabkan kanker, dan apabila terkonsumsi oleh ibu hamil dapat menyebabkan autisme pada janin yang dikandung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun