Mohon tunggu...
Nisrina Qatrunnada
Nisrina Qatrunnada Mohon Tunggu... Lainnya - -

hello

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Problematika Quarter Life Crisis di Kalangan Pemuda: Perspektif Sosiologi

9 Desember 2021   13:23 Diperbarui: 9 Desember 2021   13:31 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Mimpi dan Harapan

Sudah sepatutnya kita memiliki mimpi dan harapan di masa depan. Namun, individu ketika mengalami quarter life crisis cenderung mempertanyakan diri sendiri dan meragukannya, "Apakah saya mampu menggapai mimpi dan harapan saya di umur yang telah saya targetkan?", "Apakah mimpi dan harapan saya tidak realistis dan terlalu tinggi?", "Bagaimana jika mimpi dan harapan saya tidak tercapai nantinya, ya?". Selain itu juga mimpi dan harapan yang telah dibangun seringkali terbentur dengan standar yang ada di masyarakat yang menyebabkan individu tersebut merasa takut dan cemas akan masa depannya.

2. Tantangan di Bidang Akademis.

Hal ini berkaitan dengan akademis yang ditempuh, misalnya ketika mengalami kesulitan untuk menyelesaikan studi, kebingungan untuk memilih lanjut pendidikan atau mengembangkan minat lainnya ataupun keraguan dalam menjalani jenjang akademis yang dijalani untuk kehidupan yang lebih baik berikut dengan pertimbangan tidak hanya untuk diri sendiri, namun juga misalnya untuk keluarga terkhusus orang tua.

3. Kehidupan dan Pekerjaan Karier

Dalam hal ini, individu dihadapkan dengan permasalahan seperti memilih pekerjaan yang diminati (sesuai passion) atau hanya melihat dari sisi penghasilan, membandingkan pencapaian karier seseorangan dengan diri sendiri yang berakhir toxic terhadap diri sendiri, keraguan akan potensi diri yang dimiliki dalam melakukan suatu pekerjaan ataupun adanya tekanan pekerjaan yang berakibat pada kehidupan individu tersebut.

4. Teman, Relasi, Love Life, Keluarga.

Individu terperangkap dengan permasalahan misalnya dalam hal pertemanan dan relasi akan muncul mengenai membangun relasi yang luas dan positif, pertemanan yang sehat, membangun kepercayaan terhadap orang lain, dll. Berkaitan dengan Love life permasalahhan yang akan muncul misalnya keraguan dalam memilih seseorang yang tepat sebagai pendamping hidup ataupun adanya pressure dari lingkungan sekitar misalnya untuk menikah dalam waktu yang tidak terlalu lama, dsb. Dalam keluarga permasalahan yang akan muncul misalnya seperti kemandirian seseorang ketika memasuki usia dewasa.

5. Identitas.

Dalam hal ini, individu melakukan pencarian jati diri atau pencarian identitas diri. Termasuk juga pada agama dan spiritualitas. Ketika memasuki usia dewasa, individu sudah mengalami dan mempelajari berbagai hal yang juga dapat mempengaruhi pola pikirnya sehingga dimungkinkan terjadinya adanya perubahan dalam proses pencarian jati dirinya tersebut. Selain itu, individu juga cenderung mempelajari banyak peran guna mendapat nilai plus atau sebagai branding dirinya. Namun, terdapat masa ketika individu sadar ketika melakukan pembangunan tujuan dan kehidupannya dimasa mendatang berikut dengan eksplorasi peran dan berusaha untuk mendapatkan branding, individu tersebut merasa usahanya tidak baik atau tidak sebaik orang lain yang diikuti dengan perasaan khawatir, kecewa, sedih, stress/depresi, kebingungan hingga kehilangan arah hidup. 

Lalu selanjutnya, terdapat 5 (lima) fase yang dilalui oleh individu dalam quarter life crisis menurut Robinson (2001) yang dikutip dalam sujudi, kelima fase tersebut antara lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun