Mohon tunggu...
NISA ZAHRANI SAVITRI
NISA ZAHRANI SAVITRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Adanya Masyarakat yang Partisipatif Menjadi Salah Satu Upaya dalam Membantu Mengentaskan Kekerasan Pemuda

26 Maret 2023   09:20 Diperbarui: 26 Maret 2023   09:22 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dendam 

Sering sekali ditemukan kasus pembunuhan dikarenakan rasa dendam. Pelampiasan rasa amarah yang dituangkan melalui kekerasan ini dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Dari dendam ini bisa meungkinkan hadirnya kekerasan pada generasi-generasi selanjutnya. 

Terdapat beberapa dampak dari kekerasan, yaitu:

  1. Dapat merusak kondisi kejiwaan atau depresi.

  2. Menyebabkan seseorang mengalami trauma yang sulit dihilangkan.

  3. Menyebabkan seseorang takut berhadapan dengan pelaku kekerasan atau bahkan orang lain.

  4. Bisa membuat emosi tidak stabil.

  5. Dapat meninggalkan bekas luka fisik yang sulit disembuhkan. 

Ajakan kepada masyarakat untuk menyelesaikan masalah sosial dengan bijak merupakan salah satu upaya pencegahan tindak kekerasan untuk menuntaskan kasus kekerasan di masyarakat. Selain penegakan hukum secara adil harus diperjuangkan, partisipasi masyarakat juga sangat diperlukan dalam upaya mengentaskan kekerasan pemuda.Kegiatan pemberdayaan seperti ini tidak lepas dari keterlibatan masyarakat, maka hal ini pemberdayaan masyarakat membutuhkan masyarakat  yang partisipatif. Peran pemerintah sebagai fasilitator yaitu adanya ketersediaan sarana, prasarana, dan SDM yang mendukung proses penanganan korban kekerasan. Peran pemerintah sebagai pelaksana itu sendiri, yaitu layanan pengaduan, rehabilitasi kesehatan, rehabilitasi sosial, hingga pemulangan korban ke lingkungannya. Peran pemerintah sebagai koordinator yaitu, berjejaring dan menjalin koordinasi dengan berbagai pihak terkait, seperti OPD, LSM, dan masyarakat itu sendiri. Kemudian faktor pendukung dalam pelaksanaan penanganan dan perlindungan korban kekerasan adalah kerjasama yang baik antar organisasi perangkat daerah, keterlibatan masyarakat, peran atasan. Sedangkan faktor penghambatnya adalah klien atau korban yang tidak mau terbuka, keterbatasan sumber daya manusia, anggaran yang kurang memadai, keterbatasan sarana transportasi, dan kasus diluar jangkauan.

KESIMPULAN 

Pentingnya perlindungan dan penegakan hukum ini bisa dibuktikan dengan ikut berpartisipasi dalam proses perlindungan dan penegakan hukum. Perlindungan hukum dimaknai sebagai daya upaya yang dilakukan secara sadar oleh setiap orang atau lembaga pemerintah dan swasta. Hal ini dilakukan dengan tujuan mengusahakan pengamanan, pemenuhan, penguasaan kesejahteraan hidup sesuai dengan hak-hak asasi yang ada, Makna tersebut tidak bisa dilepaskan dari fungsi hukum itu sendiri, yaitu untuk melindungi kepentingan manusia. Ikut berpartisipasi merupakan salah satu bukti keyakinan terhadap perlindungan dan penegakan hukum. Wujud partisipasi tersebut adalah dengan menunjukkan perilaku yang mencerminkan ketaatan atau kepatuhan terhadap hukum. Bentuk ketaatan  tersebut harus sesuai dengan sistem hukum yang berlaku di negara. Tingkat kepatuhan hukum yang diperlihatkan oleh seorang warga negara, secara langsung menunjukkan tingkat kesadaran hukum yang dimiliki oleh orang tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun