Dalam perkembangan dunia perbankan dan ekonomi makro yang semakin dinamis dan persyaratan kompleks bank untuk meningkatkan pandangan ke depan mereka, dalam mengantisipasi, menghitung dan meminimalkan risiko. Perlu diakui bahwa industri perbankan adalah industri yang penuh risiko, terutama karena didalamnya banyak melibatkan pengelolaan dan alokasi dana publik dalam bentuk berbagai investasi seperti donasi, meminjam, membeli sekuritas, dan berinvestasi di dana lain. Semua kegiatan perbankan baik yang passiva maupun aktiva didalamnya juga terdapat berbagai jenis resiko, diantaranya Risiko Pasar, Kredit, Likuiditas dan Lainnya. Tinggi rendahnya risiko tergantung pada berbagai faktor yang mempengaruhinya misalnya, kemampuan manajemen dalam mengelola manajemen risiko.
Apasih yang dimaksud dengan risiko ?
Risiko menurut Hanafi (2006:1) dapat didefinisikan sebagai bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat mengakibatkan terjadinya suatu keadaan yang tidak pasti. Menurut Subekti risiko berarti sebuah kewajiban memikul kerugian yang disebabkan karena suatu kejadian diluar kesalahan salah satu pihak. Adapun definisi risiko menurut Arthur Williams dan Richard, M. H, menjelaskan bahwa risiko merupakan suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu. Definisi risiko juga telah banyak dikemukakan diberbagai macam literatur dan dapat disimpulkan bahwasannya risiko memiliki arti yang sama yakni ketidakpastian.
Risiko menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah akibat dari kurang menyenangkan (merugikan,membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Sedangkan risiko menurut Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (2007) merupakan salah satu peluang terjadinya bencana, kerugian atau hasil buruk. Adapun risiko menurut The International Organization of Standarization (ISO) 3100 adalah efek dari suatu ketidakpastian terhadap pencapain sasaran organisasi.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa risiko selalu dikaitkan dengan suatu kemungkinan terjadinya hal buruk yang tidak diinginkan atau hal tak terduga yang akan terjadi.
Lalu, apasih manajemen risiko itu?
Dalam kehidupan, kita akan selalu dihadapkan pada suatu ketidakpastian. Ketidakpastian ini juga bisa dikatakan sebuah risiko yang bisa bersifat merugikan, di sisi lain ketidakpastian juga menjadi opportunity atau kesempatan yang bisa menguntungkan.Hal ini merupakan salah satu kebenaran universal yang hampir menembus setiap aspek keberadaan manusia. Kerugian atas risiko dapat terjadi dalam berbagai upaya manusia, termasuk yang bersifat moneter, sosial, dan hukum.
Untuk itu, prosedur yang dikenal sebagai manajemen risiko harus diikuti agar dapat mengelola semua potensi risiko. Manajemen risiko merupakan jenis aktivitas manajemen yang dilakukan pada tingkat risiko yang sesuai, yaitu pengelolaan kerugian dan analisis risiko sistematis, serta metode yang paling tepat untuk mengelola kerugian yang dikaitkan dengan tingkat profitabilitas perusahaan.
Menurut Herman Darmawi (2006) yang dimaksud dengan manajemen risiko adalah suatu usaha untuk mengetahui, menganalisis, serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh sebuah efektivitas dan efisiensi yang lebih tinggi. Adapun menurut Irham Fahmi (2010) mendefinisikan tentang manajemen risiko sebagai suatu bidang ilmu yang membahas tentang bagaimana suatu organisasi atau perusahaan menerapkan ukuran dalam memetakan berbagai permasalahan yang ada, dengan menempatkan berbagai pendekatan manajemen secara komprehensif dan sistematis.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen risiko secara umum harus memenuhi persyaratan dengan adanya parameter tujuan organisasi. Manajemen risiko juga harus dapat dianalisis dan dapat dimonitor serta dikendalikan.
Jenis-jenis risikoÂ
Setiap bank memiliki budaya risiko yang terpadu di mana manajemen menerapkan pendekatan pengelolaan risiko yang mendalam yang didasarkan pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang kuat; ini termasuk srategi risiko yang jelas dan struktur dewan yang sesuai dan komite kerja yang aktif dengan peran, tanggung jawab, wewenang, dan jenjang pendelegasian yang jelas.
Berdasarkan definisi risiko diatas, risiko dapat diartikan sebagai ketidakpastian yang disebabkan oleh keputusan dan keadaan saat ini. Karena semua lapisan manajemen, bahkan semua karyawan, membuat keputusan untuk perusahaan sesuai dengan wewenang mereka sendiri, risiko dapat muncul di seluruh lapisan manajemen. Karena keragaman tersebut dapat mempersulit dalam mengidentifikasi semua risiko pada suatu perusahaan, apalagi mengklasifikasikannya. Industri perbankan memiliki teknologi manajemen risiko terbaik. Pada umumnya, risiko perusahaan mencakup semua risiko perbankan. Risiko-risiko yang dihadapi oleh bank-bank diindonesia, sebagai berikut :
- Risiko Pasar
- Resiko ini merupakan risiko yang timbul karena perubahan pasar dalam portofolio bank, yang dapat merugikan bank. Resiko pasar terdiri dari resiko spesifik dan resiko pasar umum (general merket risk). Risiko spesifik adalah risiko yang hanya dialami oleh penerbit sekuritas karena perubahan harga sekuritas. Sedangkan risiko pasar umum (general market risk) Â adalah risiko yang disebabkan oleh perubahan harga pasar yang berdampak pada seluruh pasar dan beberapa instrumen. Berdasarkan definisinya yang dimaksud faktor dari risiko pasar yakni nilai tukar, suku bunga, harga saham, dan harga komoditas.
- Risiko Kredit
- Risiko ini dapat didefinisikan sebagai kemampuan debitur untuk membayar pokok, bunga, atau kewajiban bank lainnya. Pembentukan, penjaminan, pemeliharaan, dan penagihan kredit adalah cara untuk mengatasi risiko ini serta memastikan profil risiko berada di sekitar kisaran yang dapat diterima. Kisaran tersebut didasarkan pada batasan portofolio bank secara keseluruhan dan masing-masing lini bisnis. Risiko kredit dapat berasal dari berbagai sumber, seperti debitur yang tidak dapat melunasi hutang mereka, obligasi yang dibeli bank, atau ketidakmampuan debitur untuk membayar pokok utang. Selain itu, gagal bayar adalah hasil dari semua kewajiban antara bank dan pihak lain.
- Risiko Likuiditas
- Risiko yang timbul karena bank gagal membayar kewajibannya yang jatuh tempo. Aktivitas bank dalam bidang perkreditan, penyediaan dana, dan instrumen utang dapat menimbulkan risiko. Permasalahan lain yang biasanya muncul dan memicu terjadinya risiko ini adalah aset yang tidak laku di pasaran atau harganya turun karena kurangnya peminat, untuk mengakibatkan penurunan keuangan perusahaan. Selain itu, manajemen yang buruk dapat menyebabkan risiko likuiditas dan kurangnya pengawasan arus kas suatu bisnis, bank, atau lembaga keuangan dapat mengalami risiko likuiditas
- Risiko Operasional
- Risiko Operasional dapat didefinisikan sebagai risiko yang disebabkan oleh proses internal yang tidak berfungsi dengan baik, kesalahan manusia, kegagalan system, dan/atau kejadian eksternal yang dapat mempengaruhi operasional bank. Sumber daya manusia, proses, system, dan kejadian eksternal adalah beberapa sumber risiko ini.
Berdasarkan jenis-jenis risiko diatas, dapat dikatakan bahwa risiko Paradigma baru tentang risiko perbankan diperlukan bagi bank setelah mempelajari berbagai jenis risiko dan konsekuensi yang ditimbulkannya. Perbankan menghadapi risiko yang semakin kompleks seiring berjalannya waktu. Pemantauan risiko sekarang menjadi tanggung jawab direksi, bukan hanya auditor. Sekarang, risiko dilihat sebagai peluang bagi bank, bukan hanya sebagai faktor negatif yang harus dikontrol. Pengendalian risiko bank tidak berarti menghilangkan risiko sama sekali. Sebaliknya, fokus pengelolaan risiko bank adalah cara mengukur, mengawasi, mengelola, dan mengambil keuntungan dari risiko tersebut, serta mengamankan bank dari kerugian tersebut.
Tahap menejemen risikoÂ
Tahap memenjemen merupakan salah satu kerangka kerja berupa tindakan yang harus diambil dikenal sebagai proses manajemen risiko. Suatu perusahaan dapat menangani berbagai jenis risiko dengan berbagai metode manajemen risiko.Untuk mengelola risiko terdapat lima langkah dasar yang dapat diambil sebagai proses manajemen risiko. Proses ini dapat dimulai dengan identifikasi risiko, analisis risiko, penilaian risiko, penerapan solusi, dan pemantauan risiko. Untuk mengetahui lebih lengkap, berikut penjelasan lima langkah penting dari proses manajemen risiko:
- Identifikasi Risiko
Langkah pertama dalam proses manajemen risiko yaitu mengidentifikasi risiko yang dihadapi oleh suatu perusahaan dalam lingkungan operasinya. Ada banyak jenis risiko yang berbeda, yaitu:
- Risiko hukum
- Risiko lingkungan
- Risiko pasar
- Risiko regulasi dll
Sangat penting bagi perusahaan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin faktor-faktor risiko. Langkah ini juga banyak digunakan perusahaan perbankan di indonesia sebagai langkah awal untuk mengetahui dan menganalisa jenis risiko yang terjadi. Risiko ini akan dicatat secara manual di lingkungan yang menggunakan alat manual. Meskipun demikian, informasi ini dapat dimasukkan secara langsung ke dalam sistem jika organisasi menggunakan program manajemen risiko.
Metode ini dinilai menguntungkan karena setiap pemangku kepentingan dalam organisasi yang memiliki akses ke sistem dapat melihat risiko ini. Jika seseorang ingin melihat risiko mana yang telah diidentifikasi, mereka dapat mengakses informasi dalam system manajemen risiko daripada meminta laporan penting ini melalui email.
- Analisis Risiko
Setelah mengidentifikasi risiko, langkah selanjutnya adalah menganalisis risiko . Sangat penting untuk memahami bagaimana berbagai faktor yang ada dalam suatu perusahaan terutama perbankan yang berhubungan dengan risiko. Kemudian perlu dilihat seberapa banyak fungsi bisnis yang dipengaruhi oleh risiko tersebut untuk menentukan seberapa besar dan serius risiko tersebut.
Menurut analisis, ada risiko yang dapat menghentikan seluruh bisnis, tetapi itu hanya menyebabkan ketidaknyamanan kecil. Analisis ini harus dilakukan secara manual dalam konteks manajemen risiko manual. Memetakan risiko ke berbagai dokumen, kebijakan, prosedur, dan proses bisnis adalah langkah pertama yang paling penting saat menerapkan solusi manajemen risiko. Ini menunjukkan bahwa system sudah memiliki struktur manajemen risiko yang jelas. Hasilnya dapat digunakan untuk menilai risiko dan
- Penilaian Risiko
Setelah dilakukannya identifikasi dan analisis terhadap risiko langkah selanjutnya yang harus dikerjakan dalam memanajemen risiko adalah menilai risko. Risiko yang harus dinilai adalah risiko untuk menentukan prioritas. Karena kebanyakan produk manajemen risiko memasukkan berbagai kategori risiko berdasarkan tingkat keparahan risiko. Sebuah risiko yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan akan dianggap rendah. Namun, hal-hal yang berpotensi menyebabkan kerugian besar akan dianggap memiliki risiko tinggi.
Sebuah perusahaan harus melakukan peringkatan risiko untuk memberikan gambaran yang menyeluruh. Meskipun bisnis dapat mengalami risiko tingkat rendah, intervensi dari manajemen atas mungkin tidak diperlukan. Sebaliknya, hanya satu dari risiko tertinggi yang membutuhkan tindakan segera.
Dalam penilain sebuah riskko terdapat dua jenis, yaitu:
- Penilaian Risiko Kualitatif
Pada dasarnya, metode kualitatif digunakan untuk menilai risiko. Sebuah perusahaan dapat memperoleh sebagian risiko, tetapi sebagian besar risiko tidak dapat diukur. Misalnya, perusahaan tidak dapat mengukur risiko perubahan iklim secara keseluruhan dan hanya beberapa aspek yang dapat diukur.Perlu ada metode untuk melakukan penilaian risiko kualitatif sambil menjaga standarisasi dan objektivitas dalam penilaian di seluruh organisasi.
- Penilaian Risiko Kuantitatif
Penilaian risiko kuantitatif merupakan cara terbaik untuk menilai risiko keuangan. Karena sektor keuangan berurusan dengan angka, apakah itu uang, metrik, suku bunga, atau titik data lain yang penting untuk penilaian risiko, penilaian risiko jenis ini sangat umum.
Penilaian risiko kuantitatif umumnya dianggap lebih objektif dan lebih mudah untuk diotomatisasi daripada penilaian risiko kualitatif.
- Solusi yang Diterapkan
Setiap risiko harus dihilangkan atau diminimalkan semaksimal mungkin. Hal ini dilakukan dengan meminta para ahli di bidang untuk menyelesaikan setiap risiko.Perusahaan perlu menghubungi setiap pemangku kepentingan dalam lingkungan manual dan kemudian mengatur pertemuan agar semua orang dapat berbicara dan membahas masalah. Selain itu, masalah dapat dibahas dengan menguraikan permasalahan melalui berbagai panggilan telepon, berbagai dokumen dan spreadsheet, dan berbagai utas email.
Semua pemangku kepentingan terkait dalam solusi manajemen risiko dapat diberitahu dari dalam sistem. Dari dalam sistem, kita dapat berbicara tentang risiko dan solusi untuk mengatasinya. Solusi yang diusulkan dan kemajuan dalam sistem dapat dipantau oleh manajemen atas. Semua orang bisa mendapatkan pembaruan langsung dari sistem terkait solusi manajemen risiko. Hal ini lebih baik daripada semua orang harus menghubungi satu sama lain untuk mendapatkan pembaruan.
- Pemantauan Risiko
Selanjutnya langkah yang dilakukan dalam proses permanajemen sebuah risiko adalah memastikan bahwa opsi yang dipilih bekerja dengan baik. Dengan melakukan kontrol akan membantu sebuah perusahaan dalam mengidentifikasi kesalahan. Ada beberapa risiko yang tidak dapat dihilangkan begitu saja, dan beberapa akan tetap ada. Pada sistem manual, karyawan perusahaan memantau. Para professional ini harus memastikan bahwa mereka terus memeriksa semua faktor risiko.
Sistem manajemen risiko memantau seluruh kerangka risiko organisasi di dunia digital. Faktor-faktor atau risiko yang berubah langsung terlihat. Selain itu, komputer jauh lebih baik daripada manusia dalam melacak bahaya terus-menerus. Selain itu, pemantauan risiko memastikan bahwa bisnis terus beroperasi.
Komunikasi dengan manajemen dan unit kerja perusahaan adalah metode tambahan untuk mendukung manajemen risiko. Hal ini memastikan bahwa setiap anggota perusahaan memahami kesadaran risiko, budaya risiko, dan kematangan risiko. Salah satu tujuan dari proses komunikasi ini adalah untuk mengetahui seberapa siap organisasi perusahaan untuk menangani risiko dan mengevaluasi seberapa efektif penerapan manajemen risiko tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H