Sebuah perusahaan harus melakukan peringkatan risiko untuk memberikan gambaran yang menyeluruh. Meskipun bisnis dapat mengalami risiko tingkat rendah, intervensi dari manajemen atas mungkin tidak diperlukan. Sebaliknya, hanya satu dari risiko tertinggi yang membutuhkan tindakan segera.
Dalam penilain sebuah riskko terdapat dua jenis, yaitu:
- Penilaian Risiko Kualitatif
Pada dasarnya, metode kualitatif digunakan untuk menilai risiko. Sebuah perusahaan dapat memperoleh sebagian risiko, tetapi sebagian besar risiko tidak dapat diukur. Misalnya, perusahaan tidak dapat mengukur risiko perubahan iklim secara keseluruhan dan hanya beberapa aspek yang dapat diukur.Perlu ada metode untuk melakukan penilaian risiko kualitatif sambil menjaga standarisasi dan objektivitas dalam penilaian di seluruh organisasi.
- Penilaian Risiko Kuantitatif
Penilaian risiko kuantitatif merupakan cara terbaik untuk menilai risiko keuangan. Karena sektor keuangan berurusan dengan angka, apakah itu uang, metrik, suku bunga, atau titik data lain yang penting untuk penilaian risiko, penilaian risiko jenis ini sangat umum.
Penilaian risiko kuantitatif umumnya dianggap lebih objektif dan lebih mudah untuk diotomatisasi daripada penilaian risiko kualitatif.
- Solusi yang Diterapkan
Setiap risiko harus dihilangkan atau diminimalkan semaksimal mungkin. Hal ini dilakukan dengan meminta para ahli di bidang untuk menyelesaikan setiap risiko.Perusahaan perlu menghubungi setiap pemangku kepentingan dalam lingkungan manual dan kemudian mengatur pertemuan agar semua orang dapat berbicara dan membahas masalah. Selain itu, masalah dapat dibahas dengan menguraikan permasalahan melalui berbagai panggilan telepon, berbagai dokumen dan spreadsheet, dan berbagai utas email.
Semua pemangku kepentingan terkait dalam solusi manajemen risiko dapat diberitahu dari dalam sistem. Dari dalam sistem, kita dapat berbicara tentang risiko dan solusi untuk mengatasinya. Solusi yang diusulkan dan kemajuan dalam sistem dapat dipantau oleh manajemen atas. Semua orang bisa mendapatkan pembaruan langsung dari sistem terkait solusi manajemen risiko. Hal ini lebih baik daripada semua orang harus menghubungi satu sama lain untuk mendapatkan pembaruan.
- Pemantauan Risiko
Selanjutnya langkah yang dilakukan dalam proses permanajemen sebuah risiko adalah memastikan bahwa opsi yang dipilih bekerja dengan baik. Dengan melakukan kontrol akan membantu sebuah perusahaan dalam mengidentifikasi kesalahan. Ada beberapa risiko yang tidak dapat dihilangkan begitu saja, dan beberapa akan tetap ada. Pada sistem manual, karyawan perusahaan memantau. Para professional ini harus memastikan bahwa mereka terus memeriksa semua faktor risiko.
Sistem manajemen risiko memantau seluruh kerangka risiko organisasi di dunia digital. Faktor-faktor atau risiko yang berubah langsung terlihat. Selain itu, komputer jauh lebih baik daripada manusia dalam melacak bahaya terus-menerus. Selain itu, pemantauan risiko memastikan bahwa bisnis terus beroperasi.
Komunikasi dengan manajemen dan unit kerja perusahaan adalah metode tambahan untuk mendukung manajemen risiko. Hal ini memastikan bahwa setiap anggota perusahaan memahami kesadaran risiko, budaya risiko, dan kematangan risiko. Salah satu tujuan dari proses komunikasi ini adalah untuk mengetahui seberapa siap organisasi perusahaan untuk menangani risiko dan mengevaluasi seberapa efektif penerapan manajemen risiko tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H