Tidur mungkin tampak merupakan sebuah keadaan istirahat tunggal, tetapi pada kenyataan terdiri atas beberapa tahap yang berbeda. Tahap-tahap ini yang dapat terdeteksi dengan menggunakan electroencephalogram (EEG), yang dapat merekam gelombang-gelombang otak.Â
Ada empat tahap slow wave sleep (SWS) atau tidur gelombang lambat dan tahap kelima yang dikenal sebagai tahap REM (rapid eye movement) atau gerakan-gerakan cepat. Didalam tidur REM, ledakan gerakan-gerakan mata yang sangat cepat dapat dideteksi dan disinilah kebanyakan mimpi terjadi.Â
Sebuah siklus lengkap tidur biasanya berlangsung selama 90 menit dan dengan demikian selama semalam, orang rata-rata mengalami 4-5 siklus lengkap. Dengan menggunakan situasi laboratorium dan EEG, dimungkinkan untuk mendeprivasi orang dari tahap-tahap tertentu. Ini disebut deprivasi tidur parsial. Mendeprivasi orang atau binatang dari seluruh tidur disebut deprivasi tidur total (Geoff, 2012).
Waktu normal tidur
Tidur pada remaja-dewasa mulai 16-30 tahun, mempunyai pola yang berbeda dibandingkan dengan usia lainnya. Ini disebabkan karena perubahan hormon yang terjadi diakhir masa pubertas. Pada masa ini mereka mengalami pergeseran irama sirkardian, sehingga jam tidur pun bergeser.Â
Secara umum kebutuhan tidur meningkat menjadi 8,5 jam setiap harinya. Tetapi waktu tidurnya berubah, rasa kantuk baru menyerang tengah malam, dimana orang lain sudah tertidur. Saat orang lain mulai mengantuk sekitar pukul 21.00 atau 22.00, orang muda justru baru bersemangat untuk berkarya, baik itu belajar atau bahkan hanya bermain hp.Â
Kebutuhan tidur pada usia dewasa muda yaitu sekitar 7-8 jam sehari, pada usia dewasa pertengahan kebutuhan tidur berkisar 7 jam sehari, dan pada usia dewasa tua kebutuhan tidur sehari berkisar 6 jam namun lama tidur pada usia ini sudah tidak menentu lagi (Asmadi, 2008).
Mengapa manusia harus tidur?
- Perbaikan sel otak
Otak manusia juga perlu istirahat. Setelah seharian bekerja, layaknya fisik yang minta waktu istirahat, otak pun juga begitu. Salah satu cara agar otak bisa beristirahat adalah dengan tidur. Karena dengan tidur bisa menyegarkan kembali sel-sel otak yang digunakan.
- Penyusun ulang memori
Dengan tidur mampu memberikan kesempatan otak untuk menyusun kembali data-data atau memori agar bisa menemukan solusi terhadap suatu masalah.Â
Pada saat merasa pusing dan tidak tahu harus berbuat apa dalam menghadapi suatu masalah, maka tidurlah (Catherine, 2011). Meskipun setelah tidur belum tentu menemukan solusi dari masalah tersebut, tetapi seenggaknya telah merasakan sedikit kelegaan.Â