Tak diragukan lagi, aktor legendaris Benyamin 'Bang Ben' Sueb (1939-1995) adalah ikon budaya Betawi. Saat menonton film beliau, penonton dapat melihat kentalnya nuansa Betawi, mulai dari dialek, lokasi, kostum, setting, hingga kuliner yang tampil di layar film.
Salah satu film Bang Ben yang membuat saya ngidam alias jadi kepingin banget untuk mencicipi kuliner khas Betawi yaitu film yang berjudul "Musuh Bebuyutan". Film tahun 1974 tersebut disutradarai oleh Syamsul Fuad (1936-2020) yang juga kemudian bekerjasama dengan Bang Ben dalam sejumlah film berikutnya antara lain "Raja Lenong"(1975), "Benyamin Jatuh Cinta" (1976), "Raja Copet" (1977), dan "Dukun Kota" (1978).
Cerita film "Musuh Bebuyutan" ini berfokus pada dua tetangga yang tidak akur pada suatu kampung di Jakarta. Tokoh Jaim (Bang Ben) dan Rais (Mansyur Syah) adalah para pekerja di penggergajian kayu dan pabrik terigu  yang rumah mereka bersebelahan.
Pertengkaran mereka berdua juga sampai menyeret anggota keluarga masing-masing yaitu istri Jaim (Ellya Khadam) dan istri Rais (Ratmi B-29). Pak RT (A. Hamid Arief) di lingkungan mereka pun berulangkali melerai dua keluarga itu yang dari kepala keluarga, isteri, hingga anak-anaknya berseteru.
Di sela-sela pertikaian antara Jaim dan Rais serta jatuh-bangun mereka dalam mencari nafkah, kita  dapat mengetahui sejumlah kuliner khas Betawi. Adegan film yaitu acara hajatan dalam rangka 100 hari meninggalnya istri Pak RT dan saat Bang Ben berjualan makanan adalah saat penonton mengetahui sejumlah kuliner asli ala Betawi.
Bagi saya, ada tiga jenis penganan Betawi yang bikin ngidam untuk mencicipinya. Sayangnya, salah satunya kini sudah langka ditemui.
Lalu, apa sajakah ketiga jenis  makanan Betawi penggugah selera yang tampil di film "Musuh Bebuyutan" tersebut? Berikut ini detil ketiganya yang semoga juga dapat membuat Anda juga ngidam untuk mencicipinya hehehe...
Kue Sengkulun yang Manis
Ketika adegan acara tahlilan 100 hari kematian istri Pak RT, sejumlah kue tradisional Betawi disajikan di tengah para undangan. Nah, ada kue berwarna merah muda mencolok di atas piring putih yang menarik perhatian saya saat menonton film "Musuh Bebuyutan."
Kue pink yang terbuat dari tepung ketan itu ternyata bernama 'Sengkulun.' Saya baru pertama mengetahuinya, sekalipun sekolah saya dulu di Jakarta Barat banyak muridnya adalah orang Betawi asli.
Kue Sengkulun ini ternyata populer pada masyarakat Betawi di daerah tengah Ibukota seperti di Jakarta Pusat dan sekitarnya yaitu Kebon Sirih dan Kebon Kacang. Kue yang lembut dan lengket ini adalah kudapan pada acara khusus seperti Idul Fitri dan resepsi pernikahan, tak terkecuali saat hajatan tahlilan.
Cara memasak kue Sengkulun ini juga ternyata mudah karena hanya perlu dikukus (tidak perlu alat oven). Wah, pasti enak nih waktu nonton film Bang Ben selain "Musuh Bebuyutan" sambil ngemil kue Sengkulun buatan sendiri hihi..
Nasi Berkat Betawi yang Lezat
Selama ini, kita lebih mengenal nasi berkat yang dibawa pulang seusai acara hajatan itu dibungkus kotak kardus. Di film "Musuh Bebuyutan", tokoh Jaim (Bang Ben) membawa pulang sepaket Nasi Berkat Betawi yang dibungkus daun pisang dari acara tahlilan di rumah Pak RT. Â
Jaim sampai membangunkan sang istri, Titi (Ellya Khadam) yang sedang lelap tertidur bersama putra semata wayang mereka untuk menikmati Nasi Berkat Betawi dan paha ayam goreng serta buah pisang yang dibawanya. Sejak dulu, nasi berkat memang telah menjadi tradisi hidangan masyarakat Betawi saat mengdakan acara syukuran, tahlilan, maulid, dan sejenisnya.
Di tahun 1950-an, paket nasi berkat betawi bahkan masih banyak dijual di pasar tradisional. Dibungkus daun jati atau teratai, nasi berkat dilengkapi dengan semur jengkol, pesmol bandeng, gulai buncis, serundeng dan perkedel kentang.
Tapi, kini kita tak lagi mendapati penjual nasi berkat betawi. Kita patut bersyukur, hingga kini masih ada banyak penjual nasi uduk betawi yang rasanya pun sama lezatnya dengan nasi berkat betawi.
Rujak Bebeg yang Segar
Adegan saat Bang Beng berjualan rujak bebeg pun sukses membuat saya ngidam rujak buah yang ditumbuk tersebut. Di film "Musuh Bebuyutan", pembeli rujak bebeg adalah putri Pak RT (Ida Royani) dan satu ibu hamil (Aida Mustafa).
Saat ini, kita masih dapat menemui penjual rujak bebeg yang harga rujaknya mulai dari Rp 6.000. Tahun 70-an, seperti pada adegan film "Musuh Bebuyutan", harga rujak bebeg Bang Ben hanya Rp. 25 lho!
Rujak bebeg berisi buah-buahan yang dipotong kecil-kecil seperti mangga, jambu, mentimun, pepaya, bengkoang, nanas, kedondong, ubi dan pisang batu serta lobi-lobi dalam racikannya untuk ditumbuk sampai agak lumat. Orang Betawi biasa menyebut istilah 'ditumbuk' dengan sebutan 'dibebeg'.
Ciri khas rujak bebeg yaitu wadah dan sendoknya dari pincuk daun pisang sehingga rasanya lebih segar yang Bang Ben bilang di filmnya saat berjualan sebagai, "Obat puyeng (pusing), nafas kendor (pilek)". Â
Namun, kini wadah pincuk dan sendok daun pisang untuk  rujak bebeg banyak digantikan oleh kemasan dan sendok plastik karena faktor kepraktisan saat dibawa berjualan.
Bagaimana, penasaran dan jadi ngidam juga kan dengan ketiga kuliner khas Betawi di atas? Nyok, tonton filmnye Bang Ben sambil nyicipin kulinernye yang dijamin buat hati girang dah! Hehehe...
-Judul film: Musuh Bebuyutan
-Sutradara:Syamsul Fuad
-Produser: Benyamin S
-Skenario: Syamsul Fuad
- Pemeran: Benyamin S, Mansyur Syah, Kamdi, S. Bagio, A. Hamid Arief, Ida Royani, Aida Mustafa, Slamet Harto, Ellya Khadam, Meggy Z., Ratmi B-29, Soes DA
-Komposer: Gatot Sudarto
-Editor: Muryadi
-Distributor: PT. Jiung Film
-Tahun: 1974
-Durasi: 84 menit
-Bahasa: Indonesia
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI