Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Apa Untungnya QRIS Antarnegara? Meraup Cuan Konektivitas Sistem Pembayaran ASEAN

20 Juni 2023   16:16 Diperbarui: 20 Juni 2023   16:32 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kode QR Antarnegara dapat mendongkrak laba wisata medis di ASEAN, terutama Indonesia (Nikkei Asia)

Walaupun bukan anggota ASEAN, namun  pendapatan Selandia Baru dari kontribusi mahasiswa asing sebesar US$ 5,1 miliar atau sekitar Rp 77,5 triliun (setara dengan setara dengan ekspor daging, kehutanan dan hortikultura Selandia Baru) pada 2018 adalah motivasi kuat untuk meluasnya QRIS antarnegara demi mudahnya transaksi harian. 

Sekretariat ASEAN-Jakarta, Gardens by the Bay-Singapura, transaksi UMKM dengan QRIS-Jakarta (Dokpri)
Sekretariat ASEAN-Jakarta, Gardens by the Bay-Singapura, transaksi UMKM dengan QRIS-Jakarta (Dokpri)

Rasa aman dan nyaman saat belajar di suatu negara sangat berpeluang untuk (sukarela) dipromosikan via media sosial para mahasiswa asing yang kini umumnya adalah Native Digital.

Selain untuk promosi pendidikan, pengalaman positif mahasiswa asing dengan konektivitas sistem pembayaran tersebut juga berpeluang menarik lebih banyak lagi turis global ke ASEAN. Sejak pandemi, tujuan utama orang bertamasya tak hanya jalan-jalan (traveling), tapi juga penyembuhan diri sekaligus hati (self-healing).

Wisata medis tambah laris manis

Seorang junior dari Medan saat kuliah pernah bertutur, "Kupikir, setelah kami (dia dan adiknya) kuliah lalu bekerja di Jabodetabek, Mamak dan Bapak akan berobat ke Jakarta. Nyatanya, mereka masih  lebih memilih cek rutin kesehatan sambil liburan di Penang Malaysia." 

Di ASEAN, ada tiga negara yang sesuai data dari sebuah lembaga survei di bidang medical tourism, Patients Beyond Borders (2021) menempati tiga besar tujuan wisata medis dengan keunggulannya masing-masing yaitu Thailand (harga terjangkau), Malaysia (efisiensi pelayanan), dan Singapura (kecanggihan teknologi).


Adapun definisi wisatawan medis menurut  World Health Organization (WHO) yaitu "turis yang bepergian lintas negara untuk mendapat perawatan medis." Nah, definisi tersebut jelas sangat pas dengan hadirnya RPC yaitu QR Code Cross Border dan LCS dari BI.


Per Desember 2021, Indonesia Health Tourism (IHT) mencatat omzet wisata medis di ASEAN rata-rata mencapai Rp 150 triliun per tahun. 

Ki-ka: Karimunjawa-Indonesia, penjual jamu gendongan-Bogor, Sekretariat ASEAN-Jakarta (Dokpri) 
Ki-ka: Karimunjawa-Indonesia, penjual jamu gendongan-Bogor, Sekretariat ASEAN-Jakarta (Dokpri) 

 Medical Tourism Magazine juga mencatat kawasan ASEAN sebagai daerah tujuan wisata medis dengan pertumbuhan tercepat dan diprediksi melaju sebesar 15.5% sepanjang 2017 hingga 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun