Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Apa Untungnya QRIS Antarnegara? Meraup Cuan Konektivitas Sistem Pembayaran ASEAN

20 Juni 2023   16:16 Diperbarui: 20 Juni 2023   16:32 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kode QR Antarnegara dapat mendongkrak laba wisata medis di ASEAN, terutama Indonesia (Nikkei Asia)

Satu waktu sebelum pandemi, saat menunggu pesawat dari Pekanbaru menuju Jakarta, saya menjumpai anak-anak usia SD di bandara asyik bermain lego. 

"Adik mau ke mana? Kalian cuma bertiga?" selidik saya.

"Oh no lah! Mami di toilet. Kami nih akan cek mata di Ki El (Kuala Lumpur). Habis tuh, kami piknik ke Legoland Johor," jawab anak tertua yang berkacamata dengan logat mirip 'Upin dan Ipin.' 

"Sori ya, mereka berisik. Kami memang rutin medical tourism ke negara tetangga," sambung sang ibu yang baru kembali dari toilet.

Ki-ka: Presiden Filipina Bongbong Marcos memakai Barong Tagalog, gerbang Legoland Malaysia, aktor Thailand Mario Maurer (Wikipedia) 
Ki-ka: Presiden Filipina Bongbong Marcos memakai Barong Tagalog, gerbang Legoland Malaysia, aktor Thailand Mario Maurer (Wikipedia) 

 

Jawaban ibu tersebut tentang wisata medis di ASEAN membuat saya lantas teringat dengan Teori Globalisasi milik seorang konsultan manajemen dari Jepang,  Kenichi Ohmae (80). 

Buku Ohmae berjudul 'Borderless World: Power and Strategy in the Interlinked Economy' (1999) menyatakan "batas wilayah geografi negara relatif tetap, tetapi kekuatan ekonomi dan budaya global akan menembus batas tersebut."


Tak heran kan, warga ASEAN kini akrab  dengan sejumlah aplikasi daring mulai dari Gojek, Tokopedia (Indonesia), Grab (Malaysia), Shopee (Singapura), hingga aktor tampan Mario Maurer (Thailand) serta baju adat tradisional dari pelepah pisang dan serat nanas, Barong Tagalog (Filipina). 

ASEAN yang berdiri sejak 1967 dengan lima negara anggota ini pun menjadi  ekonomi terbesar kelima di dunia saat nilai total Produk Domestik Bruto (PDB) dari 10 negara anggotanya mencapai 3.2 US$ triliun di 2019.

Ki-ka: Marina Bay Sands-Singapura, Sekretariat ASEAN-Jakarta, transaksi UMKM dengan QRIS-Jakarta (Dokpri) 
Ki-ka: Marina Bay Sands-Singapura, Sekretariat ASEAN-Jakarta, transaksi UMKM dengan QRIS-Jakarta (Dokpri) 


Tahun 2015/2016, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)/AEC (ASEAN Economic Community) telah dirilis sebagai integrasi ekonomi dalam sistem perdagangan bebas demi pemerataan ekonomi di seluruh ASEAN. Sayangnya, baru 4-5 tahun MEA berjalan, krisis pandemi melemahkan hampir semua sektor kehidupan, tak terkecuali ekonomi.

Di 2023, Indonesia sebagai Ketua ASEAN memprioritaskan bidang ekonomi agar segera pulih dan kembali menguat bersama ('Recover Together, Recover Stronger'). 

Konektivitas Sistem Pembayaran Lintas Negara/RPC (Regional Payment Connectivity) secara digital/non-tunai pun dipilih karena potensi terefektifnya dalam menguntungkan negara-negara ASEAN, terutama untuk efisiensi biaya perdagangan dan pariwisata yang limbung selama pandemi.

Keluhan yang saya dengar dari sejumlah handai taulan, rekan, dan teman yang pernah mengunjungi ASEAN yaitu kemudahan berupa bebas visa antar ASEAN itu sering tak sebanding dengan kerepotan tiap kali harus menukar mata uang lokal saat di negara tujuan. 

Selain itu, transaksi ekspor dan impor sesama negara ASEAN yang selama ini masih (sangat) tergantung dengan nilai kurs dolar AS juga membuat mahalnya biaya konversi ganda bagi pengusaha, terutama pelaku UMKM di daerah wisata.

Petinggi Bank Sentral dari 5 negara ASEAN/Ki-ka: THA, SGP, INA, MYS, & PHL (Youtube Bank Indonesia)
Petinggi Bank Sentral dari 5 negara ASEAN/Ki-ka: THA, SGP, INA, MYS, & PHL (Youtube Bank Indonesia)

Maka itulah, peran aktif Bank Indonesia (BI) dalam mewujudkan RPC berupa QR Code Antarnegara dan LCS/Local Currency Settlement (penyelesaian transaksi bilateral) di ASEAN patut kita apresiasi serta dukung sosialisasinya. 

Di Bali, dipimpin Gubernur BI, Perry Warjiyo bersama Nor Shamsiah Yunus (Gubernur Bank Negara Malaysia/BNM), Mamerto E. Tangonan (Deputi Gubernur Bangko Sentral ng Pilipinas/BSP), Ravi Menon (Managing Director of Monetary Authority of Singapore/MAS), dan
Ronadol Numnonda (Deputi Gubernur Bank of Thailand/BOT) telah menandatangani MOU (Memorandum of Understanding) RPC pada 14 November 2022.


Lalu, apa sajakah keuntungan dengan hadirnya RPC? Berikut ini potensi meraup cuan via RPC untuk kemakmuran dan kesejahteraan bersama di Asia Tenggara seperti cita-cita founding fathers ASEAN 56 tahun lalu. Selamat membaca.

Laba ekonomi digital akan optimal

Manakah favorit Anda, Gojek dan Tokopedia/GoTo atau Grab dan Shopee? Apapun pilihan rutinnya, ternyata GoTo di Vietnam makin eksis saat Grab dan Shopee juga aktif berekspansi di Indonesia.

Survei  'e-conomy SEA 2022' dari Google, Temasek, dan Bain & Company menunjukkan Gross Merchandise Value/GMV (nilai total transaksi) ekonomi digital Indonesia yaitu USD 77 miliar atau tumbuh 22% dari 2021. 

Data dari Google Trends 2021 di enam negara ASEAN: Indonesia, Vietnam, Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina tersebut juga mendapati dua negara dengan pertumbuhan e-commerce tercepat di ASEAN: pertama Vietnam, kedua Indonesia.


10-15 tahun lalu, sebagai Milenial, saya ingat mayoritas kami belanja daring pertama kalinya saat sudah kuliah dengan mengakses internet di warnet. Kini, para sepupu dan keponakan saya sebagai Gen Z sudah jago belanja online dengan HP, bahkan sejak mereka masih SD!

Soi Rambuttri-Bangkok,  busway-Jakarta, transaksi UMKM dengan QRIS-Jakarta (Dokpri)
Soi Rambuttri-Bangkok,  busway-Jakarta, transaksi UMKM dengan QRIS-Jakarta (Dokpri)


Dikutip dari laporan  World Economic Forum/WEF (2019), 61% dari total populasi 700 juta orang di ASEAN adalah Milenial dan Gen Z (di bawah 35 tahun) yang aktif mengakses teknologi digital setiap hari, terutama online shopping. 

BI pun sigap menyasar ribuan Milenial sebagai endorser dalam sosialisasi QRIS pada BI Netizen Festival 2020.


Kombinasi akses internet dengan daya beli usia produktif di ASEAN akan semakin mendongkrak nilai GMV saat didukung RPC berupa pembayaran digital seperti QRIS dan BI Fast Antarnegara yang praktis dan real time. 

Generasi muda pun lekat dengan pendidikan, maka mahasiswa ASEAN juga akan diuntungkan dengan RPC saat belajar di sesama negara ASEAN karena lebih hemat via transaksi langsung dengan kurs lokal (Local Currency Transaction/LCT).

Pendidikan tinggi semakin diminati

Meskipun alumni dari Amerika atau Eropa, uniknya tak sedikit rekan senior saya (lebih) memilih untuk mengirim anak mereka kuliah di ASEAN, terutama di Malaysia dan Singapura. 

"Selain lebih dekat dan mirip budayanya, biayanya juga relatif terjangkau," papar mereka.

Data  UNESCO Institute of Statistics (2021) mencatat Malaysia sebagai negara ASEAN yang paling banyak dipilih oleh mahasiswa Indonesia yaitu 8,440 orang. Jumlahnya berpotensi terus meningkat karena per Mei 2023, QRIS resmi di Malaysia atau kedua setelah Thailand di Agustus 2022.

Ternyata, jumlah mahasiswa Malaysia di Indonesia juga yang tertinggi dari ASEAN yaitu 1,217 orang berdasar data Ditjen DIKTI Kemenristekdikti dan Ditjen Imigrasi Kemenkumham (2017).

Kontribusi ekonomi dari pelajar asing di suatu negara jelas tak sedikit, apalagi ditambah 'efek pengganda (multiplier effect)' ketika keluarga atau teman mahasiswa asing datang berlibur.


Walaupun bukan anggota ASEAN, namun  pendapatan Selandia Baru dari kontribusi mahasiswa asing sebesar US$ 5,1 miliar atau sekitar Rp 77,5 triliun (setara dengan setara dengan ekspor daging, kehutanan dan hortikultura Selandia Baru) pada 2018 adalah motivasi kuat untuk meluasnya QRIS antarnegara demi mudahnya transaksi harian. 

Sekretariat ASEAN-Jakarta, Gardens by the Bay-Singapura, transaksi UMKM dengan QRIS-Jakarta (Dokpri)
Sekretariat ASEAN-Jakarta, Gardens by the Bay-Singapura, transaksi UMKM dengan QRIS-Jakarta (Dokpri)

Rasa aman dan nyaman saat belajar di suatu negara sangat berpeluang untuk (sukarela) dipromosikan via media sosial para mahasiswa asing yang kini umumnya adalah Native Digital.

Selain untuk promosi pendidikan, pengalaman positif mahasiswa asing dengan konektivitas sistem pembayaran tersebut juga berpeluang menarik lebih banyak lagi turis global ke ASEAN. Sejak pandemi, tujuan utama orang bertamasya tak hanya jalan-jalan (traveling), tapi juga penyembuhan diri sekaligus hati (self-healing).

Wisata medis tambah laris manis

Seorang junior dari Medan saat kuliah pernah bertutur, "Kupikir, setelah kami (dia dan adiknya) kuliah lalu bekerja di Jabodetabek, Mamak dan Bapak akan berobat ke Jakarta. Nyatanya, mereka masih  lebih memilih cek rutin kesehatan sambil liburan di Penang Malaysia." 

Di ASEAN, ada tiga negara yang sesuai data dari sebuah lembaga survei di bidang medical tourism, Patients Beyond Borders (2021) menempati tiga besar tujuan wisata medis dengan keunggulannya masing-masing yaitu Thailand (harga terjangkau), Malaysia (efisiensi pelayanan), dan Singapura (kecanggihan teknologi).


Adapun definisi wisatawan medis menurut  World Health Organization (WHO) yaitu "turis yang bepergian lintas negara untuk mendapat perawatan medis." Nah, definisi tersebut jelas sangat pas dengan hadirnya RPC yaitu QR Code Cross Border dan LCS dari BI.


Per Desember 2021, Indonesia Health Tourism (IHT) mencatat omzet wisata medis di ASEAN rata-rata mencapai Rp 150 triliun per tahun. 

Ki-ka: Karimunjawa-Indonesia, penjual jamu gendongan-Bogor, Sekretariat ASEAN-Jakarta (Dokpri) 
Ki-ka: Karimunjawa-Indonesia, penjual jamu gendongan-Bogor, Sekretariat ASEAN-Jakarta (Dokpri) 

 Medical Tourism Magazine juga mencatat kawasan ASEAN sebagai daerah tujuan wisata medis dengan pertumbuhan tercepat dan diprediksi melaju sebesar 15.5% sepanjang 2017 hingga 2023.

Indonesia yang terkenal kaya dengan variasi tanaman jamu dan herbal tradisional sebagai Unique Selling Point/USP (ciri khas unik yang bernilai jual) jelas berpeluang besar sebagai tujuan utama wisata medis di ASEAN. Pelaku UMKM jamu dan herbal pun di kawasan wisata medis juga akan sangat terbantu dengan QRIS antarnegara ketika melayani transaksi jual beli.

Hingga Juni 2023, ada dua dari tiga pemimpin pasar wisata medis di ASEAN yang telah resmi memberlakukan QRIS lintas negara yaitu Thailand yang terkenal dengan Bumrungrad International Hospital di Bangkok dan Malaysia yang memiliki International Specialist Eye Centre/ISEC di Kuala Lumpur. 

Saat ini, Bali International Hospital atau Rumah Sakit Internasional Bali milik BUMN di Sanur akan beroperasi pada 2024 nanti sehingga turis wisata medis, khususnya dari ASEAN, dapat langsung merasakan kemudahan transaksi QRIS ketika berobat sambil menikmati indahnya Bali.

 Mari rasakan langsung manfaat konektivitas sistem pembayaran ASEAN (Instagram Bank Indonesia)
 Mari rasakan langsung manfaat konektivitas sistem pembayaran ASEAN (Instagram Bank Indonesia)


Sejak pandemi, ekonomi dunia memang semakin cenderung sulit diprediksi. Hadirnya konektivitas sistem pembayaran di ASEAN dapat memitigasi resiko krisis moneter yang dimulai dari integrasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Sinergi dari usia produktif, ekonomi digital, dan stabilitas sosial-politik pun akan semakin mengokohkan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan dunia (Epicentrum of Growth) dengan berperan sentral sebagai pelopor perdamaian sekaligus mewariskan kestabilan ekonomi bagi generasi selanjutnya. Ini adalah cita-cita dan harapan yang layak diwujudkan.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun