Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Lima Keunggulan Inovasi B100 demi Kedaulatan Energi

15 April 2019   22:32 Diperbarui: 15 April 2019   22:36 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Minyak kelapa sawit kasar (CPO) menjadi bahan baku utama energi terbarukan B100 (Dokumen Pribadi)

Kesulitan tersebut harus disiasati dengan tersediannya sumber energi non solar yaitu biofuel. Biofuel terbukti mampu digunakan tanpa penyesuaian alat dan mesin seperti halnya pada B20.  Sejak 2018, Indonesia menetapkan B20 sebagai mandatori untuk mengganti solar murni.

B100 menjadi sumber energi terbarukan yang terus-menerus

Posisi Indonesia sebagai negara penghasil kelapa sawit membuat produksi B100 akan lebih terjamin keberlangsungannya.  Saat B20 adalah percampuran bahan bakar fosil dengan biofuel hingga rasio 20:80 (B20), maka B100 murni berasal dari biofuel tanpa bahan bakar fosil.

Produksi biofuel, seperti halnya perkebunan kelapa sawit, dapat diatur manusia melalui budidaya dan pemanfaatan teknologi yang tepat guna.  Ini jelas kontras dengan sumer bahan bakar fosil yang berasal dari sisa makhluk hidup yang telah terkubur berabad-abad di dasar bumi.

B100 memproduksi emisi asap yang hampir 50% lebih rendah dari solar sehingga ramah lingkungan dan aman untuk kesehatan (Dokumentasi Pribadi)
B100 memproduksi emisi asap yang hampir 50% lebih rendah dari solar sehingga ramah lingkungan dan aman untuk kesehatan (Dokumentasi Pribadi)
B100 memiliki daya saing ekonomi yang tinggi

Salah satu indikator utama untuk B100 ditetapkan sebagai alternatif energi adalah prinsip ongkos produksi terendah.  Semakin murah ongkos produksi, maka semakin terjangkau harga biofuel bagi seluruh lapisan rakyat, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Mentan RI Bapak Amran memaparkan bahwa 1 liter B100 dapat menempuh jarak sekitar hingga 13.01 km dengan taksiran harga Rp. 732.  Bandingkan dengan solar yaitu 9.6 km/liter seharga Rp. 1000.  Penghematan yang dapat diraih berkisar 25 -- 28% dengan B100.  Mantap!

B100 rendah asap sehingga ramah lingkungan dan aman bagi manusia

Riset lengkap dari Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (United State Environment Protection Agency/US-EPA) menunjukkan bahwa biofuel jauh lebih ramah lingkungan daripada solar (petrofuel).  B100 tentunya termasuk dalam kategori biofuell.

Saat acara, Pak Mentan RI sempat menaiki mobil berbahan bakar B100.  Minimnya asap karbonmonoksida (CO) sebagai hasil pembakaran mesin adalah bukti B100 aman bagi kesehatan.  Masih menurut US-EPA, emisi CO B100 48% lebih rendah dibandingkan CO solar.

Menteri Pertanian RI, Dr. Andi Amran Sulaiman mengisi langsung kendaraan bermobil dengan biofuel B100 (Dokumentasi Pribadi)
Menteri Pertanian RI, Dr. Andi Amran Sulaiman mengisi langsung kendaraan bermobil dengan biofuel B100 (Dokumentasi Pribadi)
B100 meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan petani kelapa sawit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun