Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Korban Iklan Rokok Bernama Generasi Muda

31 Mei 2018   10:21 Diperbarui: 31 Mei 2018   13:22 2107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Remaja menjadi sasaran empuk korban iklan rokok yang mengesankan kegagahan (www.news.akurat.co.id)

Remaja jelas menjadi target potensial dari pemasaran rokok.  Secara psikologis, mereka sedang menjalani masa transisi dari seorang anak menuju dewasa.

Menurut delapan tahap perkembangan psikososial menurut psikolog, Erik H. Erikson (1950/1963, dan 1968), remaja usia 13 sampai 19 tahun berada pada tahap pencarian identitas dan peran dirinya (Identity Versus Role Confusion).

Remaja menjadi sasaran empuk korban iklan rokok yang mengesankan kegagahan (www.news.akurat.co.id)
Remaja menjadi sasaran empuk korban iklan rokok yang mengesankan kegagahan (www.news.akurat.co.id)
Dalam kesehariannya, remaja menghadapi banyak pilihan yang berkaitan dengan nilai-nilai dan gaya hidup di keluarga, sekolah, dan masyarakat sehingga rentan terjerumus dalam lingkungan pertemanan yang negatif.

Keinginan remaja agar bisa diterima teman-temannya membuatnya beradaptasi, sekalipun dengan cara merokok.

Di sinilah taktik pemasaran rokok berperan penting dalam menginisiasi remaja untuk merokok.

Tayangan dan bahasa iklan rokok yang kreatif, gencar, sistematis, serta mudah diingat jelas menggugah rasa penasaran remaja.

Produsen rokok konsisten mencitrakan perokok sebagai "pria yang jantan, keren, dan maskulin (cool and macho)". 

Remaja pria yang tidak merokok kerap diejek sebagai 'sissy atau banci'.  Menurut WHO (2008), di Indonesia 24,1% perokok adalah remaja laki-laki, 4% dari remaja perempuan dan jumlah perokok remaja mencapai 13,5%.

Ingin jantung Anda tetap sehat? Maka jauhi dan hindari rokok (www.who.int)
Ingin jantung Anda tetap sehat? Maka jauhi dan hindari rokok (www.who.int)
Selain itu, mayoritas iklan rokok memakai kaum muda sebagai model iklannya agar remaja menganggap rokok merupakan bagian dari gaya hidup generasi muda. Dan mereka jarang menyadari adanya bahaya terselubung di balik menariknya iklan rokok. 

Semakin muda dan besar frekuensi seseorang merokok, semakin mudah untuk mencandu rokok, dan semakin sulit pula untuk berhenti merokok.

Iklan rokok juga mengesankan bahwa rokok  dapat membuat pikiran dan emosi seseorang menjadi lebih tenang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun