Junanto Herdiawan, Kompasianer sejak tahun 2008 berbagi tips dan triknya sebagai
Kompasianival 2015 pada hari pertamanya menghadirkan pula seorang pembicara dan sekaligus Kompasianer dari tahun 2008 (sejak awal Kompasiana bermula), Pak Junanto Herdiawan. Pria enerjik yang juga salah seorang pejabat di BI (Bank Indonesia) tersebut terkenal dengan teknik berfotonya saat traveling yang mirip orang orang terbang. Tak heran, Pak Iwan – begitu beliau akrab disapa – disebut sebagai “
Flying Traveler.”
Setelah beliau turun dari panggung utama Kompasianival 2015, saya sigap meminta tanda tangan beliau untuk dibubuhkan di salah satu buku karya beliau yang berjudul “Subhanallah! Orang Jepang Naik Haji.” Saya pun sempat menyempatkan bertanya, “Pak, sudah lama ya tidak menulis di Kompasiana?” Sambil tersenyum sumringah tapi sekilas terlihat bersalah, Pak Iwan merespon, “Iya nih. Secepatnya deh kalau begitu (untuk menulis lagi di Kompasiana setelah setengah tahun vakum).” Sehari kemudian, atau pada hari kedua Kompasianival 2015, Minggu 13 Desember 2015, beliau menuliskan pengalamannya saat makan siang di Istana Negara dengan Presiden Jokowi dan ke-99 orang Kompasianer lainnya, bertepatan dengan hari pertama Kompasianival 2015.
Salah satu buku hasil karya Kompasianer senior sekaligus
Kenangan tak terlupakan lainnya dari Kompasianival 2015 hampir setahun lalu adalah saat saya hendak pulang ke Bogor selepas jam 8 malam dari Gandaria City. Saat sudah memesan ojek
online menuju Stasiun Kebayoran, barulah saya sadar, saya tak membawa ATM. Padahal uang di dompet tinggal Rp. 20.000! Tak akan cukup untuk sampai di Bogor, pastinya.
Melihat wajah kebingungan dan setelah mengetahui masalah saya, Kompasianer Dewi Puspa langsung berinisiatif meminjamkan uang tunai sebesar Rp. 100.000 saat itu juga. Saat saya bilang, “Lima puluh ribu saja cukup kok, Mbak.” Spontan dirinya menjawab sambil tersenyum manis yang menenangkan, “Udah bawa aja. Amannya bawa uang lebih kalau perjalanan jauh, Nisa.”
Salah satu Kompasianer aktif dari tahun 2010 yang murah senyum dan baik hati, Mbak Dewi Puspa/berjaket hitam saat Unboxing Samsung S7 (Dokpri)
Terima kasih banyak ya Mbak Puspa. Semoga menjadi pahala, Amin. Saya tak sempat mengikuti malam puncak penutupan Kompasianival 2015 karena mengejar kereta terakhir menuju Bogor. Senin paginya, 14 Desember 2015, saya harus mengajar mulai jam 7 pagi di Bogor.
8 Tahun Kompasiana, Tetaplah Berkembang Sepanjang Masa
Tahun 2016 ini, sayangnya saya kembali tak bisa menghadiri Kompasianival seperti halnya tahun 2014 lalu. Waktunya bertepatan dengan acara orientasi mahasiswa baru di kampus tempat saya mengajar. Sebagai salah satu panitia acara orientasi tersebut, dari pagi hingga sore, saya harus stand by di kampus. Fisik memang di kampus, tapi pikiran beberapa kali sempat melayang-layang ke acara Kompasianival 2016 lalu hehehe…
Ucapan terima kasih untuk panitia dan relawan Kompasianival 2015 dari Mas Nurulloh, Editor Kompasianival (Dok. : Kompasianival 2015)
Last but not least, semoga Kompasiana semakin jarang mengalami
error ke depannya #BravoAdmin. Tambahkan pula agar terus berkembang menjadi sumber informasi yang akurat dan terpercaya dari para jurnalis warga untuk seluruh pembaca Kompasiana. Tak tertutup kemungkinan bukan, kelak Kompasiana dapat menjadi rujukan berita di tingkat internasional? Insya Allah, dengan doa, persiapan yang matang dan dibarengi visi jangka panjang, impian tersebut menjelma menjadi kenyataan. Selamat ulang tahun ke-8, Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Inovasi Selengkapnya