Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Federal Oil, Fokus Sebagai Pelumas Sintetik Spesialis Dingin

25 September 2015   08:31 Diperbarui: 25 September 2015   08:47 2722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, yang paling saya ingat adalah selain dilarang merokok dan menyentuh peralatan produksi, pengunjung Federal Oil Plant juga dilarang mengambil foto di sana karena menyangkut privasi dan hak paten dari proses produksi. Alhasil, mengikuti sesuai instruksi dan untuk menghormati peraturan sang tuan rumah yang sedang dikunjungi – di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung - saya pun tidak mengambil satu pun gambar selama berada di kawasan produksi Federal Oil Plant di Rawa Bali tersebut.

 

Mangatas Panjaitan dari Tim Safety Federal Oil menjelaskan panduan kunjungan ke ruang produksi, termasuk salah satunya tidak diizinkan mengambil gambar/foto di sana (Dokpri)

 

Namun, ketiadaan dokumentasi berupa foto dapat terobati dengan adanya penjelasan yang informatif dan komprehensif dari Pak Pras, begitu beliau biasa dipanggil. Beliau dengan sabar dan telaten memandu para Kompasianer dari satu bagian proses produksi ke bagian berikutnya, termasuk melayani dan menjawab pertanyaan seputar proses produksi pelumas Federal Oil.

Para Kompasianer lebih tepatnya hanya mengunjungi proses pengemasan (packaging) dari pelumas Federal Oil yang telah siap untuk dimasukkan ke dalam botol-botol kemasan. Sedangkan ruang laboratorium kimia tempat formula pelumas sintetik Federal Oil dibuat dan dicampur memang terbatas hanya untuk para staffnya atau tidak dibuka untuk umum.

Pak Pras bertutur, di pabrik Federal Oil Rawa Bali yang sedang Kompasianer kunjungi masih memakai tenaga manusia saat proses pengemasannya selain pastinya sudah menggunakan enam mesin robotik. Sementara itu, di pabrik Federal Oil Rawa Gelam, semuanya sudah dengan teknologi robotik.

Penggunaan teknologi robotik buatan ABB dari Eropa tersebut pastinya membuat proses produksi Federal Oil semakin efektif dan efisien. Dengan waktu 16 jam kerja per harinya, teknologi robotik dapat mengemas hingga 12.000 (12 ribu) botol/jam di pabrik Rawa Bali dan 16.000 (16 ribu)/jam di pabrik Rawa Gelam. Masih menurut Pak Pras, sejak menggunakan teknologi robotik di tahun 2010, kapasitas produksi Federal Oil meningkat hingga 50% dibanding sebelum memakai robot. Wow, luar biasa!

 

Suasana proses produksi dengan teknologi robotik di Federal Oil Plant Rawa Bali, Pulogadung, Jakarta Timur (Foto: Aditya Maulana/Kompas Otomotif.com)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun