Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Federal Oil, Fokus Sebagai Pelumas Sintetik Spesialis Dingin

25 September 2015   08:31 Diperbarui: 25 September 2015   08:47 2722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Siapa sangka ya, oli ternyata luar biasa dampaknya dalam salah satu peristiwa peristiwa militer bersejarah di dunia. Setelah itu, pihak Jerman pun serius melakukan riset dalam pengembangan produk pelumas sintetik, khususnya pada mesin jet militer.

          Sedangkan di belahan bumi lainnya, tepatnya di negara Paman Sam alias Amerika Serikat, penelitian tentang pelumas sintetik sudah dimulai sejak tahun 1930 – hampir 9 dekade yang lampau – oleh Standard Oil dari Indiana. 30 puluh tahun kemudian, di tahun 1960-an, seperti halnya tentara Jerman saat PD II, cuaca dingin yang ekstrim kembali membuat tentara Amerika harus menggunakan pelumas sintetik untuk dipakai bertugas di Kutub Utara da Selatan (Arktik dan Antartika). NASA, badan resmi untuk urusan luar angkasa di AS, mewajibkan semua pesawat ruang angkasa termasuk pesawat terbang menggunakan pelumas sintetik. Wah, sampai keluar angkasa pun, pelumas sintetik tetap menjadi andalan utama.

Mulai dari bidang otomotif, militer, hingga pesawat ruang angkasa (ulang-alik), kehadiran pelumas sintetik sangat penting dan mutlak perannya. Bahkan mayoritas mobil produksi mutakhir merekomendasikan pemakaian pelumas jenis tersebut. Hmm, memangnya apa saja ya keistimewaan dari pelumas sintetik itu?

Ada 9 bahan tambahan/additives pada pelumas sintetik yang sangat penting untuk kerja mesin motor (Dokpri)

 

Ternyata pelumas sintetik memiliki daya proteksi mesin yang optimal. Selain itu, daya lumas oli sintetik ini mampu bertahan 3 kali lipat lebih jauh dibandingkan pelumas berbahan mineral. Pemakaian pelumas sintetik dapat aman hingga 12 ribu km. Sedangkan pelumas bahan mineral hanya tahan sekitar 4.000 km dan semi sintetik 6.000 km (Anang Jumain, 2012).

Adanya bahan tambahan atau additives pada pelumas sintetik juga membuat kemampuannya semakin prima dan lebih sesuai dengan mesin otomatif terbaru. Saat presentasi dalam Kompasiana Visit Federal Oil, para Kompasianer jadi mengetahui bahwa ada 9 bahan tambahan penting pada pelumas sintetik (additives for engine oil) yang ditambahkan pada produk pelumas sintetik spesial dari Federal Oil. Inilah kesembilannya beserta fungsinya.

  1. Anti Oksidan : Mencegah terjadinya proses oksidasi pada molekul pelumas,
  2. Detergent : Menjaga permukaan logam bebas kotoran,
  3. Dispersant : Mengendalikan dan membawa kotoran agar terdispersi merata dalam pelumas,
  4. Anti karat/anti korosi : Mencegah terjadinya karat pada bagian logam yang berhubungan dengan pelumas,
  5. Anti wear : Mencegah gesekan dan keausan permukaan mesin,
  6. Friction modifier : Meningkatkan tingkat kelicinan film pelumas,
  7. Pour point depressant : Menjadikan pelumas tetap mudah mengalir pada temperature rendah,
  8. Anti foam : Mencegah terbentuknya busa pada pelumas,
  9. Viscosity Improver : Menjaga viskositas (kekentalan) oli pada suhu rendah dan tinggi.

 

Federal Matic, Pelumas Sintetik Spesialis Dingin

          Dengan segala manfaat dan keunggulan yang ada pada pelumas sintetik, maka Federal Oil pun mantap meluncurkan Federal Matic 30 dan Federal Matic 40, dengan formulasi Synthetic Special untuk meningkatkan kualitas pelumas khusus bagi motor matic/skutik yang kini semakin banyak digunakan para pengendara motor. Selanjutnya, apakah Formula Synthetic Special itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun