Nisa Hestuning, S.Pd.T
Tanggal
Aksi 1
Pertemuan 1 Kamis, 13 Oktober 2022
Pertemuan 2 Kamis, 20 Oktober 2022
Situasi:Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Peserta didik anak tunarungu mempunyai karakteristik yang berbeda dengan peserta didik normal dalam berbagai hal termasuk dalam pembelajaran. Anak  tunarungu merupakan peserta didik  yang memiliki hambatan/ gangguan  pendengaran. Gangguan pendengaran yang dialami bisa sebagian atau bisa secara keseluruhan. Kondisi ini menyebabkan siswa kesulitan dalam menerima informasi. Kesulitan menerima informasi ini memberikan dampak pada anak tunarungu mengalami hambatan perkembangan bicara dan bahasa. Akibat dari terhambat dalam perkembangan bicara dan bahasa, anak tunarungu akan mengalami kesulitan dalam pemahaman bacaan materi pelajaran karena miskin bahasa/ kosakata.
Hambatan yang dimiliki oleh peserta didik ini mengakibatkan kosakata mengenai nama dan fungsi peralatan menjahit masih sangat kurang. Kondisi ini ditunjukkan dengan ketika guru menunjukkan salah satu alat dan ditanya nama alat tersebut peserta didik tidak tahu. Hasil perolehan nilai peserta didik juga masih kurang. Selama pembelajaran guru juga memberikan materi mengenai nama dan fungsi peralatan menjahit berupa hand out kepada peserta didik. Pada saat penyampaian materi teori guru menggunakan metode yang tidak sesuai dengan karakteristik peserta didik seperti banyak ceramah. Peserta didik dengan hambatan pendengaran sulit menerima materi dengan metode ini. Media pembelajaran yang bersifat visual lebih mudah dimengerti oleh anak tunarungu. Guru harus dapat memvisualkan materi dengan tepat supaya penyampaian materi mudah dimengerti oleh peserta didik dengan hambatan pendengaran.
Â
Setelah melakukan pengamatan dan wawancara dengan beberapa peserta didik dan guru senior dapat dilihat beberapa kondisi yang terjadi ketika pembelajaran yaitu :