Contoh:
Kata menyelidiki digunakan untuk menyebut aktifitas yang mengacu kepada upaya-upaya mencari bukti-bukti yang mendukung pernyataan seseorang. Aktivitas ini dilakukan oleh orang-orang yang berwenang menangani kasus hokum, seperti polisi. Produk dari aktivitas ini dikenal dengan hasil penyelidikan.
Peranan diksi dalam penulisan karya ilmiah
Didalam karangan ilmiah, kata yang digunakan harus berbentuk formal dan digunakan secara konsisten (taat asas). Oleh karena itu, pilihan kata dalam penulisan karangan ilmiah harus baik dan benar, sehingga makna yang diacunya tepat dan jelas.
Karangan ilmiah merupakan komunikasi antara penulis dan pembaca. Agar komunikasi itu efektif dan efisien, maka seorang penulis perlu berhati-hati dalam memilih kata, sehingga pembaca mampu mencerna kata atau rangkaian kata yang digunakan penulis untuk mengungkapkan gagasannya.[2]
Dalam memilih kata-kata ada dua persyaratan yang sangat penting, yaitu:
1. Ketetapan : Dapat mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan dan ha-hal yang menyangkut makna, logika, kesamaan maksud.
2. Kesesuaian : Kecocokan antara kata-kata dengan kesempatan dan keadaan. Apakah kata-kata yang dipilih atau yang dipakai dapat menerima oleh masyarakat, pendengar atau pembaca. Terutama yang lebih penting adalah apakah pilihan kata yang kita pakai sudah merupakan piihan kata yang baku.
Contoh: Kata Kamu, Anda,dan Saudara, merupakan kata-kata yang bersinonim, yaitu kata yang digunakan untuk menyebut lawan bicara, tetapi bukanlah sinonim mutlak. Nilai-nilai social menjadikan ketiga kata itu memiliki nuansa yang berbeda.
Seperti:
Saya sama besar dengan kamu