Kelemahan:
- Deteksi Awan & Gangguan Cuaca: Keakuratan bisa menurun jika wilayah tertutup awan tebal atau terjadi cuaca ekstrem.
- Kesalahan Interpretasi: Tidak semua titik panas berasal dari kebakaran (misalnya aktivitas industri atau vulkanik).
- Tidak Detail di Skala Mikro: Pemantauan wilayah kecil atau lokal bisa kurang presisi karena data diambil dari satelit dengan resolusi tertentu.
Kelebihan:
- Pemantauan Cuaca & Vegetasi: Pola awan dan tutupan vegetasi terlihat jelas, memungkinkan pemantauan lingkungan dan potensi pertumbuhan tanaman.
- Kondisi Bersih: Memberikan data dasar sebelum adanya gangguan seperti kebakaran atau pencemaran, berguna sebagai pembanding di kemudian hari.
Kelemahan:
- Hanya Kondisi Permukaan: Tidak bisa mendeteksi aktivitas tersembunyi seperti kebakaran kecil di bawah kanopi hutan.
- Tidak Ada Polusi Terlihat: Tidak memberikan informasi tentang adanya gangguan seperti asap atau pencemaran yang mungkin terjadi setelahnya.
Kelebihan:
- Pemantauan Asap: Menunjukkan pergerakan asap yang tersebar di atas laut, yang bisa membantu dalam memahami arah dan dampak penyebaran polusi.
- Deteksi Awal Pencemaran Udara: Bisa digunakan sebagai peringatan dini akan dampak buruk terhadap kualitas udara di wilayah pesisir.
Kelemahan:
- Sulit Memastikan Sumber Polusi: Tidak bisa secara langsung mengidentifikasi sumber asap atau aktivitas yang menyebabkan polusi.
- Gangguan oleh Awan: Asap yang terdeteksi bisa terhalang oleh awan tebal, membuat pemantauan kurang optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!