Mohon tunggu...
Nisa Asfia
Nisa Asfia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menguak Karakteristik Geografis Samarinda melalui Analisis Citra Satelit, Persfektif Penginderaan Jauh

24 Oktober 2024   13:10 Diperbarui: 24 Oktober 2024   20:39 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelemahan:

  • Deteksi Awan & Gangguan Cuaca: Keakuratan bisa menurun jika wilayah tertutup awan tebal atau terjadi cuaca ekstrem.
  • Kesalahan Interpretasi: Tidak semua titik panas berasal dari kebakaran (misalnya aktivitas industri atau vulkanik).
  • Tidak Detail di Skala Mikro: Pemantauan wilayah kecil atau lokal bisa kurang presisi karena data diambil dari satelit dengan resolusi tertentu.

Landsat 9
Landsat 9

Kelebihan:

  • Pemantauan Cuaca & Vegetasi: Pola awan dan tutupan vegetasi terlihat jelas, memungkinkan pemantauan lingkungan dan potensi pertumbuhan tanaman.
  • Kondisi Bersih: Memberikan data dasar sebelum adanya gangguan seperti kebakaran atau pencemaran, berguna sebagai pembanding di kemudian hari.

Kelemahan:

  • Hanya Kondisi Permukaan: Tidak bisa mendeteksi aktivitas tersembunyi seperti kebakaran kecil di bawah kanopi hutan.
  • Tidak Ada Polusi Terlihat: Tidak memberikan informasi tentang adanya gangguan seperti asap atau pencemaran yang mungkin terjadi setelahnya.

Landsat 8
Landsat 8

Kelebihan:

  • Pemantauan Asap: Menunjukkan pergerakan asap yang tersebar di atas laut, yang bisa membantu dalam memahami arah dan dampak penyebaran polusi.
  • Deteksi Awal Pencemaran Udara: Bisa digunakan sebagai peringatan dini akan dampak buruk terhadap kualitas udara di wilayah pesisir.

Kelemahan:

  • Sulit Memastikan Sumber Polusi: Tidak bisa secara langsung mengidentifikasi sumber asap atau aktivitas yang menyebabkan polusi.
  • Gangguan oleh Awan: Asap yang terdeteksi bisa terhalang oleh awan tebal, membuat pemantauan kurang optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun