Depresi merupakan kondisi dimana seseorang tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya yang dipengaruhi oleh suasana hati yang buruk secara berkepanjangan sehingga mengalami kekurangan energi (Zulfah et al., 2022, 297).
Setelah mengetahui ciri-ciri dan dampak dari toxic friendship, ada 2 pilihan yang bisa kita lakukan, yang pertama yaitu membicarakannya dengan harapan pertemanan masih bisa terselesaikan, atau beralih ke pilihan kedua dengan mengakhiri pertemanan.Â
Cara keluar dari toxic friendship
Berikut ini beberapa cara keluar dari toxic friendship yang bisa kita lakukan.
- Menikmati Waktu Sendiri
Cobalah menjauhkan diri dari kelompok pertemanan tersebut. Tentu saja banyak hal positif yang dapat dirasakan saat fokus pada diri sendiri.
- Tetapkan Batas
Jika masih ingin mencoba untuk mempertahankan persahabatan, pastikan batasan yang jelas. Jelaskan pada teman jika mereka sudah melakukan hal-hal yang kelewatan.
- Coba Menjauh dan Menghindar
Seseorang tidak mungkin bisa berubah cepat. Tapi jika memang tidak ada tanda perubahan sama sekali, cara terbaik keluar dari toxic friendship adalah menjauh dan menghindari teman toxic tersebut. Pastikan untuk benar-benar menghindari hubungan yang berdampak buruk pada fisik maupun mental.
- Konsisten dengan Keputusan yang Dibuat
Jangan sampai kita kembali kepada hubungan pertemanan yang merugikan. Gunakanlah pengalaman ini sebagai pelajaran untuk membangun hubungan yang lebih sehat di masa depan.
- Mencari Dukungan
Mencari dukungan adalah langkah penting dalam usaha untuk membebaskan diri dari pertemanan yang toxic. Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan seorang konselor, terapis, atau psikolog.
Friends, sekarang tahu kan langkah apa yang perlu diambil untuk keluar dari toxic friendship ini. Mulai sekarang, cobalah untuk mengedepankan kepentingan, kesehatan, dan kenyamanan diri ya. Tentunya jangan ragu untuk mengutarakan perasaan jika sekiranya ada yang mengganggu dalam kelompok pertemananmu.
DAFTAR PUSTAKA