Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Dalam kegiatan mencoba dilakukan tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.
- Mengkomunikasikan
Dalam Permendikbud 81a tahun 2013 kegiatan “mengkomunikasikan” adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
Submitted by Admin (2013) Pendekatan pembelajaran ilmiah (scientific teaching) merupakan bagian dari pendekatan pedagogis pada pelaksanaan pembelajaran dalam kelas yang melandasi penerapan metode ilmiah. Pengertian penerapan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran tidak hanya fokus pada bagaimana mengembangkan kompetensi siswa dalam melakukan observasi atau eksperimen, namun bagaimana mengembangkan pengetahuan dan keterampilan berpikir sehingga dapat mendukung aktivitas kreatif dalam berinovasi atau berkarya.
Menurut majalah Forum Kebijakan Ilmiah yang terbit di Amerika pada tahun 2004 sebagaimana dikutip Submitted by Admin (2013) menyatakan bahwa pembelajaran ilmiah mencakup strategi pembelajaran siswa aktif yang mengintegrasikan siswa dalam proses berpikir dan penggunaan metode yang teruji secara ilmiah sehingga dapat membedakan kemampuan siswa yang bervariasi. Penerapan metode ilmiah membantu guru mengindentifikasi perbedaan kemampuan siswa.
Forum Kebijakan Ilmiah tahun 2014 dalam Submitted by Admin (2013) menyatakan bahwa bahwa penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran harus memenuhi tiga prinsip utama; yaitu:
- Belajar siswa aktif, dalam hal ini termasuk inquiry-based learning atau belajar berbasis penelitian, cooperative learningatau belajar berkelompok, dan belajar berpusat pada siswa.
- Assessment berarti pengukuran kemajuan belajar siswa yang dibandingkan dengan target pencapaian tujuan belajar.
- Keberagaman mengandung makna bahwa dalam pendekatan ilmiah mengembangkan pendekatan keragaman. Pendekatan ini membawa konsekuensi siswa unik, kelompok siswa unik, termasuk keunikan dari kompetensi, materi, instruktur, pendekatan dan metode mengajar, serta konteks.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan bahwa aktifitas belajar matematika dalam pembelajaran saintifik dapat menfasilitasi siswa untuk berinteraksi dengan anggota kelompok dalam menyelesaikan masalah, siswa berinteraksi dengan guru dengan bertanya, dan juga kesiapan guru menyediakan bantuan yang cocok untuk siswa yang membutuhkan, dalam hal ini guru seyogyanya mengasumsikan tentang kemampuan siswa yang berbeda satu sama lain dan akan berbeda pula bagaimana mereka itu belajar matematika.