E’ = (Etot + E1) t
Ket : E’       = Enak semu
         Etot   = Enak total
         E1      = Enak setelah merantau
         t     = waktu
Dengan persaman diatas, dapat pula dijelaskan bagaimana selera humor, dan semua hal yang berubah dari kampung halaman dan pasangan bisa berbeda dengan ingatan kita. Waktu bisa merubah segalanya.
Rumah Tetaplah Rumah
Ayah saya sering berpesan: kitalah yang harus menyesuaikan dengan lingkungan, karena tidak pernah akan mungkin sebaliknya. Fenomena koala kumal, seperti juga fenomena alam lainnya, adalah ketentuan Sang Pencipta dengan sebuah sistem yang diciptakan bahkan sebelum jagad raya ini tercipta. Kesimpulannya, semua bisa terjadi karena pergerakan semesta dan seluruh isinya, termasuk waktu. Yang ini teorinya Einstein. Akibat yang timbul dari pergerakan ini adalah jarak. Bersamaan dengan itu, manusia sadar semakin dekat titik akhir perjalananya, secara sadar ataupun tidak. Kemudian waktu menjadi sangat berharga, dan kenangan telah menjadi emas di kalbunya.
Seperti kita hanya bisa mengembangkan layar ketimbang mengarahkan angin, kita sebenarnya bisa belajar banyak dari fenomena koala kumal ini. Bahwa kita tak pernah sampai pada titik pemahaman maksimal tentang sesuatu, bahkan tentang rumah kita sendiri. Bahwa manusia perlu terus belajar sambil berendah hati sekuat tenaga. Bahwa tidak masalah bagaimanapun rasanya, rumah tetaplah rumah yang selalu kita dambakan untuk pulang.
Â
Ambil benarnya,