“Penggantian nama ini tetap tidak membuat Joko S Tjandra kehilangan kewarganegaraan WNI.” Kata Lina.
“Kalau politik mendukung, soal nama ini akan menjadi senjata dan PNG akan disalahkan dan Joko S Tjandra akan berkilah itu urusan hukum dia dengan PNG dan Joko tak pernah menanggalkan WNI-nya.” Analisisku mengamati kelihaian otak criminal Joko S Tjandra.
Sementara rekan Joko S Tjandra seperti Setya Novanto sebagai mantan petinggi di Era Giat Prima alias EGP, yang menjadi motor kasus cessie Bank Bali, kini tetap berkibar menjadi Ketua DPR. Posisi yang setingkat lebih rendah kekuatannya dengan Ketua MPR dan Lembaga Kepresidenan.
“Ditengarai, kini Joko S Tjandra banyak berdiskusi dengan Muhammad Riza Chalid sang mafia Petral yang beserta dengan kroninya mampu mengeruk hampir Rp 2,000 triliun selama paling kurang 15 tahun sebelum pembubaran Petral oleh Presiden Jokowi,” ungkap Lina.
Joko S Tjandra, Muhammad Riza Chalid, dan beberapa orang lain saling berteman secara bisnis. Riza Chalid adalah rekan bisnis kuat Setya Novanto. Setya Novanto sendiri adalah teman Joko S Tjandra dan satu penanggung jawab PT Era Giat Prima. Bahkan menyebut beberapa orang saling terkait bisnis di Indonesia termasuk tentu Hatta Rajasa dan berbagai taipan yang tersangkut BLBI.
“Ditangkapnya Samadikun Hartono di Tiongkok, kan jadi contoh kerja Kejaksaan Agung dan Intelejen Indonesia menangkap buronan?” tanya Lina.
“Ya. Meski mengubah nama menjadi Joe Chan dan WN PNG, Indonesia akan tetap menangkap Joko S Tjandra di luar PNG,” sahutku.
“Ya sambil menunggu perkembangan peta politik di PNG berubah. Selama O’Neill, Ano Pala, Rimbink Pato, William Duma, dll. dan usaha bisnis Joko S Tjandra dengan gawang Eleana Tjandranegara di PNG, maka posisi Joko S Tjandra akan tetap aman. Parlemen PNG pun tak mampu berbuat apa-apa menghadapi Joko S Tjandra,” tambah Lina.
Dari Istana Presiden Jokowi terbetik kabar bahwa berbagai kasus BLBI, Century, E-KTP, dan juga kasus-kasus besar lain akan diungkap untuk penegakan hukum. Tujuannya adalah untuk keseimbangan politik hukum dalam menghadapi situasi politik panas di Indonesia saat ini.
Lina pun beringsut menuju Bandara Changi dalam penerbangan menuju Taiwan, melihat koneksi kasus Taiwan di PNG dengan Joko Tjandra alias Joe Chan.
Aku tetap duduk menyeruput kopi sambil memandangi Lina, berambut sebahu bertinggi semampai dengan tentengan travelling cabin luggage dan tas Noken Papua berisi buku-buku – tanpa gadget dan smart-phone dan tas bermerek.