Bahkan para istri Rasullullah SAW pun keluar dari Tanah Hejaz, salah satunya istri termuda Rasullulah SAW pun pergi sampai jauh melewati perbatasn ke Turki dan Samarkand, tempat Aisyiah mewartakan banyak hadist-hadist sahih setelah kekuasaan beralih ke dinasti Umayyah.
Termasuk di dalamnya keturunan Rasullullah SAW yakni dua cucunya Imam Hassan dan Imam Hussein pun karena perseteruan politik dan agama dibunuh. Putus sudah garis keturunan Rasullullah SAW dari Fatimah Azzahra. Padahal Hasan anak Ali memberi kepercayaan kepada Muawiyah bin Abi Sufyan untuk berkuasa.
Ketika percampuran politik dan agama bertemu, maka yang terjadi adalah perpecahan di kalangan penganut Islam. Sejak terlibatnya Muawiyah dalam urusan pemerintahan ini, maka sejak keturunan Rasullullah SAW atau bukan sebagai penguasa dan di luar 4 khalifah – maka pertumpahan darah menjadi keniscayaan.
Abubakar memerintah dua tahun. Umar dibunuh oleh Abu Lulu’ah – agen intelejen penyusup beragama Zoroaster (Majusi). Ustman bin Affan dibunuh oleh pemberontak Amar bin Hamiq akibat hasutan seorang Yahudi bernama Abdullah bin Saba’ Al-Yamani berasal dari Hadramaut.
Ali pun dibunuh oleh kelompok Khawarij yakni Abdullah bin Muljam setelah pemberontakan oleh Asyah, Zubair dan Thalhah. Pada masa pemerintahan Ali bin Abu Tholib ini tiga kekuatan politik terbentuk yakni Muawiyah, Syiah dan al Khawarij.
Sejarah Khulafaur Rasyiddin yang demokratis dan munculnya Muawiyah yang diktator telah secara telak memecah belah Islam. Sejak peninggalan masa Ali, dan dipicu dengan dibunuhnya Hassan dan Hussein di Karbala Iraq, sejak saat itu muncul kekuatan Syiah di Timur Tengah. Sekte Sunni dan Syi’ah mendominasi Islam sebagai rahmatan lil alamin.
Nah kesadaran tentang Islam yang rahmatan lil alamin itu terbentuk di tangan para Walisongo yang begitu sejuk mengajarkan iman Islam tanpa menghujat dan bahkan merangkul iman Buddha-Hindu dalam masyarakat.
Nah ini teladan yang cocok untuk ditiru oleh Rizieq FPI – teladan dari Walisongo yang sejuk, indah dan menawan – dalam Islam sebagai rahmatan lil alamin.
Sebagai kesimpulan untuk SBY, lihatlah ketika agama dan politik bersatu dan akan digunakan sebagai alat kekuasaan, maka sejarah kekuasaan Islam di jantungnya Timur Tengah sana telah menghasilkan perpecahan. Perpecahan  bukan hanya sebagai bangsa, namun keyakinan Islam pun terpecah menjadi dua firqah besar yakni Syiah dan Sunni.
Perseteruan abadi selama 1,500 tahun itu sampai kini mencabik-cabik Timur Tengah, Iran, Lebanon, Saudi Arabia, Iraq, Syria, Turki, Yaman, Afrika Utara dan Negara-negara kecil Teluk seperti Bahrain, Oman dan Qatar.
Plus SBY kalau mau nulis lagi yang bernas agar bertahan selama ratusan tahun, atau tak usah menulis lagi kalau lagu-lagunya sember dan fals justru merusak khasanah seni lagu. Tidak seperti lagu dari Walisongo yang abadi yakni salah duanya Cublak-cublak Suweng dan Sluku-sluku Bathok.