Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pelacur dan Koruptor, I Am Your Seducer dan Aku Madu Cinta Indahmu

23 September 2012   02:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:53 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Makanya nikmati hidup selagi masih sempat. Tak ada artinya kekayaan seberapa besarnya buat kita. Kekayaan tak bisa membeli kebahagiaan. Memang benda itu penting dalam mendukung kebahagiaan. Untuk itulah aku hadir dalam hidupmu. Aku benar-benar ingin kamu bahagia menikmati hidupmu. Aku juga bahagia menikmatimu!" jelasku merayunya.

Aku lebih suka jujur dalam berbicara. Karena sesungguhnya perempuan itu cerdas dan tahu maksud rayuan laki-laki.

"Iya, Sayang. Aku juga menikmatinya!"

"Eh, kamu tahu siapa perempuan ini. Oke kita buka dan cocokkan ya dengan yang ada di komputer," kataku. Sebenarnya sejak melihat pertama kali aku sudah tahu siapa dia.

"Nggak tahu."

Barisan perempuan koruptor muncul. Bahkan barisan foto-foto para anggota DPR yang berpotensi korupsi juga sudah masuk di komputer saya. Lengkap sudah tinggal diposting suatu saat jika diperlukan.

Aku masukkan foto yang baru saja aku ambil ke dalam komputer. Dengan cepat program identifikasi wajah menunjuk dan mencocokkan foto yang aku masukkan. Aku sejak awal sudah yakin bahwa ini bukan perampokan biasa. Bukan pembunuhan biasa. Nyatanya benar. Jika perampokan kenapa mayat digantung pada saat sudah tewas. Apa gunanya menggantung mayat yang sudah ditembak dari jarak dekat. Juga jam tangan Rolex masih tergantung di pergelangan tangan mayat laki-laki. Kalung emas berlian juga masih menggelayut di leher.

Mayat perempuan masih mengenakan kalung dan pendant. Juga cincin bertahtakan berlian. Kalau perampokan biasa tak mungkin. Apalagi kedua mayat ini ditelanjangi saat ditembak mati. Ini untuk memudahkan penggantungan dan pengikatan. Pelakunya pasti orang profesional. Tak mungkin seorang perampok mampu menembak persis di daerah T di dahi. Hanya yang terlatih yang mampu melakukan.

Kedua orang itu diikat tangannya di belakang tubuhnya pada saat ditembak. Tampaknya tidak ada penutup wajah saat ditembak mati. Raut muka kematiannya menunjukkan ketakutan luar biasa. Ini ditandai dengan warna pucat dan darah merah segar. Artinya denyut darah terpacu cepat menjelang kematiannya. Berbeda sekali kematian akibat kecelakaan dengan kematian karena kesadaran dan ketakutan luar biasa.

Pun cara penggantungan yang menghadap jalanan dengan latar belakang Danau Toba yang sepektakuler tampaknya adalah upaya disengaja. Mungkin ini semacam pameran dan peringatan bagi semua orang. Tubuh yang ditelanjangi dan digantung di keramaian sungguh menggetarkan.

Komputer akhirnya berhenti mencocokkan muka dua mayat tadi. Hasilnya tak mengejutkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun