Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Hikmah Valentine buat Jokowi

14 Februari 2015   17:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:11 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Abraham Samad, rakyat di belakang Anda. Jadi terus gempur para koruptor tanpa ragu. Pak Abraham harus catat. Keraguan Pak Jokowi melantik Budi Gunawan juga karena tekanan Bapak Abraham Samad dan juga tekanan rakyat yang diwakili oleh Tim 9 bentukan Presiden Jokowi. Itu catatan penting.

Untuk Anakku BW2.

Anakku, Pak Bambang Widjojanto. Kasus Bapak BW2 ini sumir secara hukum. Namun karena menyangkut kepentingan unjuk kekuatan, dan Polri memang harus kuat, maka Bapak Bambang KPK harus ditangkap dan diajukan ke pengadilan nantinya.

Kasus Bapak adalah kasus pamer kekuatan. Kebetulan saat ini Polri didukung oleh DPR dan juga PDIP dan NasDem. Dan yang jelas, kasus yang menimpa Bapak adalah rangkaian penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka oleh KPK.

Kami yakin, selama ini integritas Bapak Bambang begitu luar biasa. Maka dalam menghadapi kasus Cicak vs Buaya II ini, rakyat tetap mendukung Bapak. Abaikan upaya memberangus KPK oleh DPR dan para koruptor. Nasihat yang sama seperti untuk Anakku yang lain, Nak Abraham Samad. Maju terus anakku, Bambang Widjojanto.

Untuk Anakku, Ibu Mega.

Anakku Ibu Mega. Ibu adalah Ibu Bangsa yang luar biasa. Ibu menunjuk anakku Pak Jokowi sebagai capres; dan benar menjadi Presiden RI. Itu luar biasa. Padahal, jika menunjuk orang lain, bisa jadi tetap menjadi presiden. Kenapa? Karena lawan yang dihadapi cuma Prabowo.

Wahai anakku. Apa yang Ibu Mega tak punya? Kekayaan, kehormatan, kebesaran dan kejayaan PDIP telah digenggam. Semua mencatat dengan tinta emas peran Ibu sebagai patron buat Pak Jokowi. Tanpa Ibu Mega, anakku Pak Jokowi tak akan menjadi presiden.

Namun, sebenarnya wahai anakku, jika ada kasus BLBI, seharusnya Ibu Mega tak memaksakan menempatkan orang seperti anakku yang lain Pak Budi Gunawan untuk menjaga gawang. Justru secara politis penempatan Jaksa Agung Prasetyo sudah cukup. Politik-hukum diam cukup di tangan presiden. Penjagaan kasus hukum cukup dalam diem. Bukankah Anakku, Ibu Mega, paling ahli dalam politik diam?

Jadi, wahai anakku, Ibu Mega. Lepaskanlah Pak Jokowi dari genggaman Ibu. Toh Ibu juga sudah punya anak Puan dan Ananda. Kami semua tahu bahwa tanpa bantuan Ibu, Pak Jokowi tak akan menjadi presiden Republik Indonesia. Dan, Pak Jokowi juga paham hal yang harus dilakukan untuk Ibu sebagai presiden. Anakku Ibu Mega, jangan ikuti gelombang Euforia seolah Polri unjuk gigi kekuatan. Yakinlah, itu hanya fenomena saja Anakku.

Untuk Anakku SBY.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun