"Ketika kebenaran terungkap di tengah ketidakadilan"
Suasana di desa kecil itu selalu tenang, namun di balik ketenangan itu, ada ketidakadilan yang menyelubungi. Di bawah pohon beringin besar di tengah desa, seorang pemuda bernama Rudi sering duduk merenung. Ia tahu, ada sesuatu yang tidak benar terjadi di desanya.
Suatu hari, seorang gadis kecil bernama Siti mendekati Rudi. Matanya yang biasanya cerah tampak redup.
"Siti, ada apa?" tanya Rudi dengan lembut.
"Ayahku dituduh mencuri, Kak Rudi," jawab Siti dengan suara gemetar. "Padahal aku tahu, Ayah tidak bersalah. Aku melihat sendiri saat tuduhan itu terjadi, Ayah sedang bekerja di sawah."
Rudi menghela napas panjang. Ketidakadilan seperti ini sering terjadi di desanya. Orang-orang yang lemah sering kali menjadi korban tuduhan palsu karena mereka tidak memiliki kekuatan untuk melawan.
"Tenang, Siti. Kita akan cari tahu kebenarannya," kata Rudi penuh tekad. "Ayo kita temui Pak Lurah."
Mereka berjalan menuju rumah Pak Lurah, orang yang bertanggung jawab atas ketertiban di desa. Namun, ketidakadilan sering kali berasal dari pihak berwenang itu sendiri. Ketika mereka sampai, Pak Lurah sedang berbicara dengan seseorang yang terlihat garang.
"Maaf, Pak Lurah. Saya ingin bicara tentang Ayahnya Siti," kata Rudi tegas.
Pak Lurah menatap mereka dengan pandangan skeptis. "Apa yang ingin kau bicarakan, Rudi?"