Mohon tunggu...
suryaning bawono
suryaning bawono Mohon Tunggu... Ilmuwan - Dosen di Universitas Jember, Jawa Timur

Dr. Suryaning Bawono adalah peneliti dan dosen ekonomi di Universitas Jember dan STIE Jaya Negara Tamansiswa, Malang. Ia juga menjabat sebagai Direktur Keuangan di PT. Frost Yunior, Banyuwangi. Dr. Bawono dikenal atas penelitiannya tentang kapital manusia dan pertumbuhan ekonomi, serta memiliki berbagai publikasi terkenal dan penghargaan sebagai peneliti terbaik. Penelitiannya aktif terindex di Scopus, WOS, Google Scholar, ORCID, dan SINTA.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bayangan di Bawah Pohon

28 November 2024   23:50 Diperbarui: 29 November 2024   00:22 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ketika kebenaran terungkap di tengah ketidakadilan"

Suasana di desa kecil itu selalu tenang, namun di balik ketenangan itu, ada ketidakadilan yang menyelubungi. Di bawah pohon beringin besar di tengah desa, seorang pemuda bernama Rudi sering duduk merenung. Ia tahu, ada sesuatu yang tidak benar terjadi di desanya.

Suatu hari, seorang gadis kecil bernama Siti mendekati Rudi. Matanya yang biasanya cerah tampak redup.

"Siti, ada apa?" tanya Rudi dengan lembut.

"Ayahku dituduh mencuri, Kak Rudi," jawab Siti dengan suara gemetar. "Padahal aku tahu, Ayah tidak bersalah. Aku melihat sendiri saat tuduhan itu terjadi, Ayah sedang bekerja di sawah."

Rudi menghela napas panjang. Ketidakadilan seperti ini sering terjadi di desanya. Orang-orang yang lemah sering kali menjadi korban tuduhan palsu karena mereka tidak memiliki kekuatan untuk melawan.

"Tenang, Siti. Kita akan cari tahu kebenarannya," kata Rudi penuh tekad. "Ayo kita temui Pak Lurah."

Mereka berjalan menuju rumah Pak Lurah, orang yang bertanggung jawab atas ketertiban di desa. Namun, ketidakadilan sering kali berasal dari pihak berwenang itu sendiri. Ketika mereka sampai, Pak Lurah sedang berbicara dengan seseorang yang terlihat garang.

"Maaf, Pak Lurah. Saya ingin bicara tentang Ayahnya Siti," kata Rudi tegas.

Pak Lurah menatap mereka dengan pandangan skeptis. "Apa yang ingin kau bicarakan, Rudi?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun