Mohon tunggu...
suryaning bawono
suryaning bawono Mohon Tunggu... Ilmuwan - Dosen di Universitas Jember, Jawa Timur

Dr. Suryaning Bawono adalah peneliti dan dosen ekonomi di Universitas Jember dan STIE Jaya Negara Tamansiswa, Malang. Ia juga menjabat sebagai Direktur Keuangan di PT. Frost Yunior, Banyuwangi. Dr. Bawono dikenal atas penelitiannya tentang kapital manusia dan pertumbuhan ekonomi, serta memiliki berbagai publikasi terkenal dan penghargaan sebagai peneliti terbaik. Penelitiannya aktif terindex di Scopus, WOS, Google Scholar, ORCID, dan SINTA.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cermin Ajaib

28 November 2024   00:16 Diperbarui: 28 November 2024   00:18 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Latar Cerpen , Sumber : Pojokjakarta.com

"Di balik cermin ajaib tersimpan rahasia yang akan mengubah hidupmu selamanya."

Di sebuah kamar sederhana, terdapat cermin antik yang sudah berdebu. Cermin itu milik Arya, seorang pemuda pendiam yang gemar membaca buku-buku tua. Suatu malam, saat bulan purnama bersinar terang, Arya secara tidak sengaja menyentuh cermin itu. Tiba-tiba, cermin memancarkan cahaya keemasan yang menyilaukan.

Arya menutup matanya. Ketika ia membuka mata kembali, ia sudah berada di sebuah hutan yang sangat asing. Pohon-pohon tinggi menjulang dengan daun-daun yang berkilauan, bunga-bunga berwarna-warni bermekaran di mana-mana, dan suara aliran air terjun terdengar merdu.

"Di mana ini?" gumam Arya heran.

Saat ia sedang bingung, muncullah seorang peri mungil dengan sayap berwarna pelangi. Peri itu tersenyum ramah pada Arya.

"Selamat datang di dunia sihir, manusia," sapa peri itu. "Aku Luna, penjaga hutan ini. Cermin tua milikmu adalah portal menuju dunia kami."

Arya terbelalak tak percaya. Ia tidak menyangka bahwa dunia sihir benar-benar ada. Luna mengajak Arya berkeliling hutan. Mereka bertemu dengan berbagai makhluk ajaib, seperti kurcaci pengrajin, unicorn berkilau, dan naga bijaksana. Arya juga belajar banyak tentang sihir dan kekuatan magis yang ada di dunia itu.

Namun, kedamaian dunia sihir terancam oleh seorang penyihir jahat bernama Morgoth. Morgoth ingin menguasai dunia sihir dan mengubahnya menjadi tempat yang gelap dan mengerikan. Arya dan Luna pun memutuskan untuk menghentikan rencana jahat Morgoth.

Mereka memulai petualangan yang penuh tantangan. Mereka harus melewati hutan belantara, memecahkan teka-teki, dan menghadapi berbagai rintangan. Arya bahkan harus belajar menggunakan kekuatan sihir yang baru ia dapatkan.

Setelah melewati berbagai cobaan, akhirnya Arya dan Luna berhasil mengalahkan Morgoth. Dunia sihir pun kembali damai. Sebelum kembali ke dunianya, Luna memberikan Arya sebuah kalung sebagai tanda persahabatan.

"Kalung ini akan selalu menghubungkanmu dengan dunia sihir," kata Luna. "Kapan pun kamu merindukan tempat ini, cukup sentuh kalung itu."

Arya kembali ke kamarnya dengan perasaan senang dan kagum. Ia tahu bahwa petualangannya baru saja dimulai. Setiap kali ia menyentuh cermin ajaibnya, ia akan kembali ke dunia sihir yang penuh keajaiban.

Morgoth berhasil merebut artefak kuno itu dan memaksakan kekuasaannya atas dunia sihir. Hutan-hutan yang dulu hijau subur kini menjadi gersang dan tandus. Makhluk-makhluk ajaib hidup dalam ketakutan dan penindasan. Luna, yang dulu ceria, kini terlihat sedih dan lemah.

Arya merasa sangat sedih melihat perubahan yang terjadi di dunia sihir. Ia bertekad untuk menghentikan Morgoth dan mengembalikan kedamaian. Dengan bantuan penyihir tua itu, Arya mempelajari sihir kuno yang sangat kuat. Sihir ini dapat membatalkan mantra Morgoth dan membebaskan makhluk-makhluk sihir dari kendalinya.

Pertempuran terakhir pun dimulai. Arya dan Luna, bersama dengan makhluk-makhluk sihir yang masih setia, menghadapi pasukan Morgoth dalam sebuah pertempuran yang sengit. Arya menggunakan seluruh kekuatan sihirnya untuk melawan Morgoth. Setelah pertarungan yang panjang dan melelahkan, akhirnya Arya berhasil mengalahkan Morgoth dan merebut kembali artefak kuno itu.

Dunia sihir kembali pulih. Hutan-hutan menjadi hijau kembali, dan makhluk-makhluk ajaib hidup bahagia. Arya menjadi pahlawan bagi dunia sihir. Namun, Arya harus membuat keputusan yang sulit. Ia harus memilih antara tinggal di dunia sihir atau kembali ke dunia manusia.

Arya dan Pilihan Sulit

Arya berdiri di tepi hutan, menatap dunia sihir yang telah ia selamatkan. Hutan kini kembali hijau subur, makhluk-makhluk ajaib berkeliaran dengan bebas, dan udara terasa segar. Namun, di balik kebahagiaan itu, Arya merasa ada kekosongan dalam hatinya. Ia telah menemukan rumah keduanya di dunia sihir, tetapi ia juga memiliki kehidupan di dunia manusia.

Luna mendekat dan meletakkan tangannya di bahu Arya. "Aku tahu ini sulit, Arya. Tapi ingatlah, kamu selalu punya tempat di sini."

Arya tersenyum pahit. "Aku tahu, Luna. Tapi aku juga punya tanggung jawab di dunia manusia."

Akhirnya, Arya memutuskan untuk kembali ke dunia manusia. Sebelum pergi, ia mengucapkan selamat tinggal pada teman-temannya di dunia sihir. Luna memberikannya kalung itu kembali, sebagai tanda persahabatan yang abadi.

Kembali ke kamarnya, Arya merasa aneh. Dunia manusia terasa begitu biasa setelah ia mengalami petualangan yang luar biasa di dunia sihir. Namun, Arya tidak menyesal dengan keputusannya. Ia tahu bahwa ia harus menjalani hidupnya sebagai manusia biasa.

Setiap malam, Arya selalu menyentuh kalungnya. Dengan begitu, ia bisa merasakan kehadiran teman-temannya di dunia sihir. Ia juga mulai menulis buku tentang petualangannya, berharap bisa menginspirasi orang lain untuk percaya pada keajaiban.

Epilog

Bertahun-tahun kemudian, Arya menjadi seorang penulis terkenal. Buku-bukunya tentang dunia sihir sangat populer dan menginspirasi banyak orang. Banyak orang yang penasaran dengan dunia sihir dan mencari cermin ajaib seperti milik Arya.

Suatu malam, saat bulan purnama bersinar terang, Arya berdiri di depan cermin tuanya. Ia tersenyum dan menyentuh cermin itu. Dalam sekejap, ia sudah berada di dunia sihir.

Arya bertemu kembali dengan Luna dan teman-temannya. Mereka semua sangat senang melihat Arya kembali. Arya tahu bahwa ia akan selalu memiliki tempat di dunia sihir, dan dunia sihir akan selalu menjadi bagian dari dirinya.

Arya kembali ke dunia manusia, membawa serta kenangan indah tentang petualangannya di dunia sihir. Ia menjadi seorang penulis terkenal, karyanya menginspirasi banyak orang untuk percaya pada keajaiban dan misteri yang tersembunyi di dunia. Cermin ajaib itu ia simpan di tempat yang aman, menjadikannya sebuah rahasia pribadi.

Setiap malam, Arya duduk di depan cermin tua itu, menatap pantulan dirinya yang samar. Ia sering membayangkan dunia sihir yang penuh keajaiban dan bertanya-tanya apakah ada petualangan lain yang menanti. Cermin itu baginya adalah jendela menuju dunia lain, sebuah portal misteri yang tak pernah berhenti mengusik pikirannya.

Sumber Ilustrasi : Pojokjakarta.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun