Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku solo 30 judul, antologi berbagai genre 176 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Parcel Ingkung: Tali Relasi Tersambung

25 Januari 2025   06:03 Diperbarui: 25 Januari 2025   17:58 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ini foto-foto mereka! Dan ... setelah mendapat nomor WhatsApp Tante Wahyuni lewat Papa, mereka menemukan saudara yang sudah sangat lama tidak berkabar."

"Wuuuaaahh! Ikut senang, Nak!"

"Lah inilah kiriman foto-foto masa kecil Tante Kamboja yang dikirim oleh Tante Wahyuni. Jadi, Tante Kamboja itu anak angkat Bapak Waskita. Dua kakak angkatnya, putra kandung Bapak Waskita itu, semuanya menjadi dokter. Hebat banget mereka! Salah satunya adalah dr. Bawono yang punya rumah sakit di Jalan Ciwidey itu!"

"Ya, ampun ... jadi gegara parcel ingkung ayam, mereka bertemu?"

"Benar, Ma! Mereka sangat senang! Bayangkan puluhan tahun migrasi ke sini, lalu bisa sambung rasa kembali dengan keluarga di tanah air itu sesuatu banget! Mereka saling sangat merindukan, tetapi tidak punya saluran. Sementara, kabarnya anak-anak dr. Bawono  itu di kampus,  yang seorang kakak tingkat dan seorang lagi adik tingkat. Pastinya tidak saling kenal, sih!"

"Iya, kok ya ... anakku kenal dengan si Tante juga!"  

"Itulah jalan Tuhan yang luar biasa ajaib. Jauh di negeri orang, bertemu dengan sesama warga Indonesia saja sangat membahagiakan. Eh, malah dengan orang yang sangat baik. Bahkan, aku cerita kalau Mama guru di Jalan Semeru, Tante Kamboja menceritakan kalau ia juga murid SMP situ, loh! Usianya setahun lebih muda dari Mama. Salah seorang gurunya adalah Bapak  Raharjo!"

"Ha? Sayangnya beberapa tahun lalu Pak Raharjo sudah tutup usia, ya!"

"Iya, tapi ... ada sebuah pernyataan Pak Raharjo yang bikin bingget hati Tante Kamboja.  Saat remaja Tante Kamboja diolok kalau Cina itu kemaki. Kecewa banget, sih. Padahal, nyatanya ... hal itu tidak berlaku baginya. Beliau justru menjadi orang yang terlalu baik! Kalimat bullying  dari guru yang sangat menyakitkan hati itu, sekaligus membuatnya bangkit. Bahkan menjadikannya sebagai sosok yang berhasil. Hmm, ... kasihan juga, sih. Meski setengah abad, kalimat perundungan itu tak dapat dilupakannya!"

"Ya, Mama paham! Berkali-kali Mama pun mengalami perundungan, tetapi justru menjadikan Mama makin kuat dan tegar! Pemacu semangat dan pemicu tekad!"

"Iya, harus diri sendiri yang menyembuhkan. Pelajaran bagiku agar berhati-hati berbicara dan bersikap dengan siapa pun, Ma!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun