Ketika menggunakan kamar mandi baru, ternyata Nindi terkunci. Entah bagaimana, kunci tersebut macet. Sekali lagi, Nindi harus terkunci lebih dari dua jam di kamar mandi! Ia bisa meminta tolong setelah didengar salah seorang putra pulang dari sekolah. Setelah itu, dimintalah pertolongan dari tetangga sebelah.Â
Masa kecil Nindi ketika masih ikut kakek neneknya di kampung, tidak ada masalah dengan kamar mandi. Kamar mandi yang bak atau kulahnya ukuran panjang dua meter dan lebar satu seperempat meter itu malah bisa digunakan berkubang saat jadwal menguras. Justru hal yang sangat Nindi sukai. Bahkan, kamar mandi superluas itu bisa digunakan untuk mandi bersama bagi Mbak-mbak anak indekos.Â
Jadi, tidak ada acara menghukum anak dengan mengunci di kamar mandi. Â Demikian juga saat Nindi dewasa dan memiliki tiga putra tampan dan cerdas. Nindi dan suami tidak pernah menghukum anak dengan cara mengunci di kamar mandi. Tabu bagi Nindi dan suami. Mereka berdua berjanji tidak akan memberlakukan sanksi itu kepada si buah hati. Bukan karena trauma, melainkan karena kamar mandi yang mereka miliki tidak sesuai sebagai tempat menghukum. Apalagi, hukuman fisik pasti akan meninggalkan jejak secara psikis. Nindi paham akan hal itu.Â
Beberapa kejadian yang pernah dialami masa remaja hingga dewasa berkenaan dengan kamar mandi itu berhasil membuat Nindi begitu trauma. Ia tidak berani mengunci pintu tatkala berada di kamar mandi. Selalu berusaha mencari tahu kondisi kunci kamar mandi sebelum mengunci dari dalam. Bahkan, ada kalanya ia mengajak teman hanya untuk menjaga agar tidak terkunci kembali.
Demikianlah tentang trauma tragedi toilet yang pernah dialami Nindi. Kisah sebuah kamar mandi yang berhasil mengharu biru hatinya. Bahkan, hingga sekarang kalau  memungkinkan, ia tidak akan pernah mengunci pintu toilet alias kamar mandi yang sedang dimasukinya. Selalu waspada sebelum menggunakan kamar mandi di luar rumah, apalagi sebagai fasilitas umum.
***Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI