Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku solo 29 judul, antologi berbagai genre 175 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terbukalah Tingkap Langit

18 Januari 2025   09:06 Diperbarui: 18 Januari 2025   09:26 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia ingat pernah ada tayangan di gawainya, entah ia lupa kapan dan oleh siapa, ada satu kalimat yang diungkap: "Ini akan berlalu!" Dengan demikian, mengalami apa saja harus ingat kalimat itu.

Ketika menerima kesenangan atau kebahagiaan, begitu excited! Jangan  lupa dan jangan pernah lupa diri karena pasti akan berlalu. Jadi, kalau sedang senang, ya ... selalu ingatlah pasti kesenangan itu akan berlalu. 

Menerima kesusahan pun jangan pernah khawatir. Hal  itu, kesusahan itu pasti akan berlalu. Jangan putus asa!  Nah, jika sedang sedih pun, kita juga harus ingat bahwa kesedihan itu pasti akan berlalu. Bukankah Allah memberikan suka duka seimbang meskipun silih berganti? 
 
***

"Ma, gimana kabarnya? Mama dan Papa sehat-sehat, kan?" sebuah pesan WhatsApp bertengger di gawainya.

Karena kesibukannya, beberapa saat Linis tidak sempat membuka gawainya. Sulung yang sibuk dengan aktivitas kepindahan tugas dari Sulawesi dimutasi mendadak ke Sumatra, pasti juga tidak sempat menghubungi sementara waktu. Karena sibuk bekerja di siang hari, kalau berkabar putra kedua pun mengambil waktu malam hari. Sementara, si bungsu yang berada di luar negeri biasa berkabar pagi hari karena perbedaan waktu dua belas jam.

Karena tidak berbalas, si bungsu meminta malam hari untuk menelepon video call. Selain itu dikabarkan juga bahwa ada sedikit rezeki buat beli jajan katanya.

Demikianlah rezeki yang dilimpahkan oleh Tuhan yang tidak membiarkan hidup kedua pasangan tersebut berkekurangan. Allah mendengar doa dan mencukupkan kekurangan yang dirasakannya. Bukankah kehadiran kucing yang tidak diminta dan diharapkan itu pun menghadirkan rezeki buat manusia?

"Janganlah khawatir akan apa yang hendak kamu makan dan minum karena Allah sang sumber berkah menyediakan bagi umat-Nya. Burung pipit yang kecil, yang tidak pernah menanam pun diberi-Nya rezeki!" sebuah tayangan firman Allah lewat di gawainya.
Terhenyak. Diterimanya rezeki dan pencerahan firman tersebut dengan syukur. Haru dan syukur berbaur tak terkira.  

"Dibukakan-Nya tingkap langit dan dicurahkan-Nya rezeki!"

Begitulah tanggung jawab sang pemilik dan penjaga semesta. Soli deo gloria.

***  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun